![]() |
BPOM telah mengizinkan vaksin NusaGard, yang dibuat oleh PT Bio Farma dengan kerja sama transfer teknologi dari Merck Sharp Dohme (MSD) |
OMAIdigital.id- BPOM telah mengizinkan vaksin NusaGard, yang dibuat oleh PT Bio Farma dengan kerja sama transfer teknologi dari Merck Sharp Dohme (MSD). Hasil evaluasi BPOM menunjukkan bahwa vaksin ini terbukti dapat mencegah kanker serviks pada wanita usia 9 hingga 45 tahun dan lesi genital eksternal pada laki-laki usia 9 hingga 26 tahun.
Mulai Agustus 2023, program imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) nasional akan menggunakan vaksin NusaGard.
Penny K. Lukito, Kepala BPOM RI, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Vaksin NusaGard sebagai kontribusi penting industri farmasi nasional. Akses ke vaksin HPV yang aman dan berkualitas tinggi sangat penting.
Kepala BPOM menyatakan saat peluncuran Vaksin NusaGard pada Rabu, 2 Agustus 2023, bahwa "Kami lakukan pengawasan penjaminan mutu fasilitas produksi dan registrasi Vaksin NusaGard yang memiliki efikasi 95-100% dengan masa proteksi bertahan 10-12 tahun."
- Berita Terkait: UU Kesehatan dan Optimalisasi Pemanfaatan Obat Herbal Berbasis Evidence Based di Pelayanan Kesehatan
- Berita Terkait: Obat Herbal Masuk Daftar Rujukan BPJS Kesehatan, Inilah yang Diharapkan Kepala Badan POM
- Berita Terkait: Gerakan Ibu Hamil Sehat Turunkan Stunting. Manfaat Menyusui Bagi Ibu, Herba ASIMOR Meningkatkan ASI
Dilansir dari laman resmi Badan POM, vaksin NusaGard dinilai penting untuk mencegah kanker serviks yang terbilang tinggi. Saat ini, Indonesia menempati posisi pertama kasus kanker serviks di Asia Tenggara.
Kanker serviks menjadi kanker kedua tertinggi yang menginfeksi perempuan dengan prevalensi sebesar 36.633 kasus atau 17,2% dan penyebab kematian (19,1%) dari seluruh kematian akibat kanker di Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante S. Harbuwono menyebut kanker serviks tidak hanya menjadi masalah Indonesia, tapi juga dunia. Setiap dua menit ada satu orang meninggal karena kanker serviks, padahal kanker serviks bisa dicegah dengan vaksinasi.
"Dengan launching vaksin kanker serviks ini, bisa menolong wanita-wanita di Indonesia dan memperluas cakupan vaksin HPV nasional," ucapnya.
Pemerintah Indonesia tengah mendorong peningkatan akses vaksin pada program introduksi imunisasi vaksin HPV tahun 2022-2024. Untuk itu, penting bagi industri farmasi nasional berkolaborasi menciptakan kemandirian vaksin dalam negeri.
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan menjadi landasan bersama membangun kemandirian sediaan farmasi nasional, termasuk vaksin HPV.
Berbagai langkah strategis dilakukan BPOM guna mendukung kemandirian vaksin. Kehadiran vaksin HPV menjadi satu contoh nyata BPOM mengawal penyiapan fasilitas produksi hingga sertifikasi fasilitas produksi sesuai cara pembuatan obat yang baik (CPOB), termasuk peningkatan kapasitas produksi.
Secara bertahap, Vaksin NusaGard dapat diproduksi lokal dari hulu ke hilir oleh PT Bio Farma pada 2026, sejak pembuatan zat aktif, proses fill-and-finish, hingga produk jadi.
"Perlu sekali kita menuju kemandirian terhadap akses vaksin untuk pencegahan kanker serviks yang sangat berisiko tinggi. Kemitraan antara industri farmasi nasional dan global untuk menghadirkan Vaksin NusaGard diharapkan dapat menginspirasi munculnya kolaborasi lain agar lebih banyak lagi jenis vaksin yang diproduksi di dalam negeri," jelas Kepala BPOM.
Lebih lanjut, Kepala BPOM mendorong vaksin NusaGard menjadi vaksin prekualifikasi WHO, sehingga dapat berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan vaksin HPV dunia, seperti produk vaksin PT Bio Farma lainnya yang telah diekspor ke lebih dari 130 negara. "BPOM siap mengawal pemenuhan persyaratan vaksin dalam negeri untuk lolos penilaian prekualifikasi WHO," tutupnya. Redaksi OMAIdigital.id