![]() |
Berikut ini risiko yang ditimbulkan akibat sering menahan bersin. |
OMAIdigital.id- Bersin adalah tindakan spontan tubuh yang bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing, seperti debu, alergen, atau partikel lainnya, yang masuk ke saluran pernapasan atas.
Ini melibatkan kontraksi otot-otot dinding dada dan diafragma, diikuti oleh pengeluaran tiba-tiba dan kuat dari udara melalui hidung dan mulut. Bersin biasanya tidak membahayakan, tetapi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Bagaimana proses terjadinya bersin?
Dikutip dari akun instagram RS Karima Utama, saat benda asing masuk ke hidung, maka saraf di hidung akan mengirim sinyal ke otak, kemudian otak akan mengirim sinyal ke otot-otot tubuh seperti otot dada, perut, diafragma, otot pita suara, otot tenggorokan bagian belakang dan otot kelopak mata untuk bersiap-siap mengeluarkan benda asing di hidung.
- Berita Terkait: Diekspor Di Beberapa Benua dan Banyak Negara, Produk Herbal OMAI Makin Mendunia
- Berita Terkait: Kolaborasi Perusahaan Farmasi Nasional Turunkan Stunting. Manfaatkan OMAI Herba Asimor Perlancar ASI
- Berita Terkait: Direktur Ketahanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Roy Himawan: Mengupas Tuntas Kemandirian Obat
Hidung akan merasa gatal saat akan bersin dan sedikit menguap untuk proses pengeluaran benda asing. Saat bersin setidaknya 100 ribu kuman dan virus dapat tersebar ke udara dengan kecepatan 160 km per jam.
Menahan bersin meningkatkan tekanan di dalam sistem pernapasan sekitar lima sampai 24 kali lebih banyak daripada tekanan yang disebabkan oleh bersin. Jika sering menahan bersin, hal ini dapat menyebabkan gendang telinga pecah dan menyebabkan kehilangan pendengaran.
Risiko yang bisa terjadi saat seseorang sering menahan bersin
- Gangguan pendengaran
- Infeksi telinga tengah
- Rusaknya gendang telinga
- Pecah pembuluh darah kecil di bagian mata atau hidung
- Cedera pada tenggorokan, otot diafragma yang dapat menyebabkan patah tulang rusuk. Redaksi OMAIdigital.id