Cegah Penyakit Difteri, Dinkes Kota Malang Gencarkan Imunisasi ORI Difteri
Tanggal Posting : Rabu, 6 September 2023 | 09:11
Liputan : Redaksi OMAIdigital.id - Dibaca : 297 Kali
Cegah Penyakit Difteri, Dinkes Kota Malang Gencarkan Imunisasi ORI Difteri
Sebagai upaya pencegahan penyakit difteri Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI)

OMAIdigital.id- Sebagai upaya pencegahan penyakit difteri Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI). Difteri adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan atas dan tenggorokan.

Situasi ini dapat menyebabkan selaput jaringan mati lalu menumpuk di tenggorokan dan amandel. Akibatnya, penderita difteri akan mengalami kesulitan bernapas dan menelan. Pada tahap lanjut, bakteri Corynebacterium Diphtheriae dapat memproduksi racun yang berisiko menimbulkan gangguan dibeberapa bagian tubuh lain seperti kulit, jantung hingga saraf.

Difteri dapat berpotensi mengancam jiwa bila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat. Penyakit ini bersifat menular yang dapat menyebar melalui batuk, bersin dan luka terbuka dari orang terinfeksi.

Beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Kedungkandang Kota Malang terdapat 2 kasus penyakit difteri yang menyerang pada anak hingga menyebabkan kematian, maka dari itu Dinkes Kota Malang melakukan langkah pencegahan terhadap penyakit difteri.

Dikutip melalui situs Pemerintah Kota Malang, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang Meifta Eti Winindar, Sabtu, 2 September 2023 mengungkapkan bahwa penyakit difteri menyerang anak berusia lima tahun dan berusia delapan tahun. Penyebabnya pun yakni karena bakteri dan akibat tidak lengkapnya imunisasi sejak dini.

"Anak yang berusia lima tahun itu sudah dinyatakan sembuh karena gejala klinis mengarah difteri tapi hasil laboratoriumnya itu negatif. Sedangkan yang usia delapan tahun itu meninggal karena positif difteri yang bakterinya itu sudah menyebar. Sementara dia tidak memiliki imunitas karena tidak mendapatkan imunisasi yang cukup," jelasnya.

Meifta menyampaikan jika imunisasi ORI diberikan pada anak usia 1-15 tahun. Jenis imunisasi yang diberikan untuk usia 1-5 tahun yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT), Hepatitis B (HB) dan Haemophilius Influenze (Hib). Untuk usia 5-7 tahun mendapat Diphteria Tetanus (DT) dan usia 7-15 tahun mendapatkan imunisasi Tetanus (Td).

"Misal untuk balita hingga usia 6 tahun mereka dapat imunisasi sesuai yang diperuntukkan. Kemudian bagi wanita usia subur harus dapat vaksin tetanus (TT). Memang kalau imunitasnya sudah turun harus disuntik lagi dan itu sudah ditentukan oleh Kemenkes RI," urainya.

Lebih jauh perempuan berhijab itu menekankan bahwa warga harus mematuhi dan melaksanakan itu semua. Harus disadari juga akibat jika tidak melaksanakan imunisasi lengkap, akan berakibat fatal. "Hal ini tidak hanya untuk yang bersangkutan tetapi juga bagi orang lain bisa berisiko tertular," pungkas Meifta. Redaksi OMAIdigital.id


Kolom Komentar
Berita Terkait

Copyright 2024. All Right Reserved

@omaidigital.id

MENULIS sesuai FAKTA, MENGABARKAN dengan NURANI

Istagram dan Youtube: