Wakil Presiden RI, Maruf Amin: Integrasikan Obat Herbal dengan Sistem Kesehatan
Tanggal Posting : Selasa, 14 November 2023 | 06:13
Liputan : Redaksi OMAIdigital.id - Dibaca : 481 Kali
Wakil Presiden RI, Maruf Amin: Integrasikan Obat Herbal dengan Sistem Kesehatan
Wakil Presiden Republik Indonesia, Maruf Amin: Integrasikan Obat Herbal dengan Sistem Kesehatan Nasional

OMAIdigital.id- Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin mengungkapkan sebagai negara besar yang dikaruniai Allah SWT dengan keberlimpahan sumber daya alam dan manusia, kita harus mengencangkan ikhtiar dalam inovasi dan penguasaan teknologi. Hal ini supaya bangsa kita tidak tertinggal dalam berbagai bidang pembangunan, termasuk di bidang kesehatan.

Hal diatas disampaikan oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin saat membuka pameran Inovasi dan Teknologi Transformasi Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-59 dengan menumbukkan alu ke lumpang di Jakarta Convention Centre, pada Kamis, 9 November 2023.

Wakil Presiden mengajak semua pihak untuk memahami bahwa inovasi tidak hanya seputar penemuan teknologi canggih tetapi cara berpikir kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Salah satu harapannya adalah mengintegrasikan obat-obat tradisional ke dalam sistem kesehatan.

"Indonesia kaya akan tanaman obat tradisional. Ribuan spesies tanaman yang tumbuh di negeri kita diketahui memiliki khasiat obat meski baru sebagian kecil yang digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional, seperti temulawak, jintan, kapulaga, dan bunga lawang," kata Wakil Presiden lebih lanjut.  

Wakil Presiden meminta agar memperhatikan dan menjaga mutu, keamanan, serta pengawasan produk dari temulawak agar aman dikonsumsi masyarakat. "Terhadap obat-obat tradisional khas Indonesia yang sudah terstandar dan diakui sebagai produk bermutu, agar terus dipromosikan dan didorong sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain," harapnya.

Indonesia dapat belajar dari negara maju yang telah berhasil mengintegrasikan obat-obatan tradisional ke dalam sistem kesehatan mereka. Saya menyambut gembira, dalam acara ini, temulawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia. Semoga ini menjadi langkah yang baik untuk mendukung pencapaian kemandirian industri farmasi dalam negeri," ujar Wapres lebih lanjut.

"Sebagai negara besar yang dikaruniai Allah SWT dengan keberlimpahan sumber daya alam dan manusia, kita harus mengencangkan ikhtiar dalam inovasi dan penguasaan teknologi. (Hal ini) supaya bangsa kita tidak tertinggal dalam berbagai bidang pembangunan, termasuk di bidang kesehatan," katanya.

Menteri Kesehatan: Wujudkan Kemandirian Kefarmasian Dalam Negeri

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin seperti dikutip di laman web Badan POM menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sedang menggerakkan transformasi kesehatan pilar ketiga yakni transformasi ketahanan kesehatan untuk mewujudkan kemandirian farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

"Saat pandemi kita melihat bahwa daya tahan sistem kesehatan kita itu lemah khususnya di bidang obat-obatan dan vaksin, kondisinya saat pandemi terjadi semua negara lockdown, sehingga kita tidak memiliki akses ke obat-obatan dan vaksin yang sangat dibutuhkan untuk 270 juta masyarakat," kata Menteri Kesehatan dalam laporannya kepada Wakil Presiden RI.

Menteri Kesehatan juga mengutarakan bahwa kemandirian alat kesehatan dan farmasi telah terwujud. Saat ini, perusahaan yang mampu memproduksi vaksin dalam negeri bertambah yang semula 1 perusahaan menjadi 3 perusahaan.

Selaras dengan hal ini, jumlah vaksin yang bisa diproduksi dalam negeri naik dari 1 jenis menjadi 4 jenis. Kemudian, bahan baku obat yang mayoritas impor kini bisa diproduksi di dalam negeri.

"Belanja obat dan alkes dalam negeri juga meningkat. Di tahun 2020 sekitar Rp 4,5 triliun anggaran belanja untuk bahan baku obat, sekarang Rp 9 triliun sudah digunakan untuk belanja bahan obat dalam negeri," ungkap Menteri Kesehatan.

Dalam rangkaian HKN Ke-59 ini Plt. Kepala BPOM RI, Lucia Rizka Andalusia, menyerahkan Surat Persetujuan Perubahan (SPP) bahan baku (registrasi variasi) kepada 5 industri farmasi. SPP ini terkait dengan percepatan penggunaan bahan baku Obat (BBO) produksi dalam negeri.

Selain itu BPOM RI juga ikut serta dalam Pameran Alat Kesehatan dan Farmasi dalam rangka HKN Ke-59 bertajuk "Melesat Maju Menuju Resiliensi Kesehatan". Pameran ini akan berlangsung selama 3 hari, hingga 11 November 2023 di JCC, Jakarta.

Pameran ini menampilkan produk dalam negeri berupa sediaan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetik) serta alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (Alkes dan PKRT).

Digelar juga pemeriksaan kesehatan gratis, seperti pemeriksaan mata, terapi akupuntur, pemeriksaan kepadatan tulang, pemeriksaan gula darah, deteksi dini penyakit tidak menular, deteksi dini kardiovaskular menggunakan NIVA, donor darah, deteksi dini kanker servix dengan IVA dan DNA HPV, deteksi dini kanker payudara menggunakan USG, dan unit mobile mamografi. Redaksi OMAIdigital.id


Kolom Komentar
Berita Terkait

Copyright 2024. All Right Reserved

@omaidigital.id

MENULIS sesuai FAKTA, MENGABARKAN dengan NURANI

Istagram dan Youtube: