![]() |
Perkembangan obat herbal harus terus ditingkatkan karena merupakan salah satu alternatif yang baik dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. |
OMAIdigital.id- Tujuh upaya untuk mendorong pemanfaatan OMAI (Obat Modern Asli Indonesia) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) untuk mendukung program kemandirian obat nasional dengan memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia yang berlimpah.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua Umum PDHMI, Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.Ked. saat menjadi pembicara pada Kuliah Tamu Fakultas Kedokteran UNISBA, pada Sabtu, 11 Desember 2021.
Ikut memberikan sambutan pada kegiatan ini: Rektor UNISBA, Prof. Dr. Edi Setiadi, SH,MH., dan Dekan FK UNISBA, Prof. Dr. Nanan Sekarwana, SpA(K),MARS.
- Berita Terkait: Presiden Jokowi Tinjau Stand Obat Modern Asli Indonesia di TEI 2018
- Berita Terkait: Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, Pusat Riset OMAI yang Mendunia
- Berita Terkait: Strategi Mulia DLBS Dexa Medica Memajukan Obat Herbal Indonesia
Ada dua tema kuliah tamu yang dipaparkan, yaitu:
- "Peran Dokter dalam Pemanfaatan Herbal bagi Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Masyarakat" oleh Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.Ked., Ketua Umum PDHMI.
- "Peran Industri dalam Pengembangan Obat Herbal dan Pemanfaatannya di Masyarakat" oleh apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc., Chief Business Development and R&D, PT. Deltomed Laboratories.
Slamet Sudi Santoso memaparkan Langkah-langkah yang dapat dijadikan upaya untuk mendorong pemanfaatan OMAI di Fasyankes, adalah sebagai berikut:
- Pengembangan dan peningkatan penggunaan OMAI untuk mendukung industri farmasi menjadi industri prioritas berbasis riset
- Sosialisasi dan Advokasi Terkait PMK No.37 Tahun 2017 tentang Yankestrad Integrasi
- Revisi KMK No.121 tentang Penyelenggaraan Obat Herbal di Fasyankes agar Pemanfataan OMAI dapat diimplementasikan
- Membuat seminar bekerjasama dengan IDI, Industri farmasi dan perguruan tinggi terkait Pengembangan dan Pemanfaatan OMAI
- Kolaborasi antara peneliti dan Industri dalam melakukan obat tradisional dan ketersediaan data kebutuhan obat tradisional di Fasyankes
- Mewujudkan suatu koordinasi yang harmonis antar instansi dalam kerangka Sinergisme ABCG (Akademisi, Bisnis, Community dan Government) terkait pengembangan dan pemanfaatan OMAI
- Pencatatan dan Pelaporan (registry) hasil pemanfaatan jamu dan OMAI di Fasyankes.
Jenis klaim khasiat/kegunaan obat tradisional dan suplemen kesehatan, tambah Slamet Sudi Santoso adalah sebagai berikut:
- Klaim Khasiat Obat Tradisional Produk obat tradisional memiliki tiga klaim khasiat yang diizinkan yaitu: Klaim pemeliharaan kesehatan secara tradisional (traditional health use), Klaim tradisional untuk pengobatan (traditional treatment); Klaim pengobatan terbukti secara ilmiah (scientifically established treatment).
- Klaim Kegunaan Suplemen Kesehatan Produk suplemen kesehatan memiliki tiga klaim kegunaan yang diizinkan, yaitu: a. Klaim umum/ klaim fungsi zat gizi b. Klaim fungsional/ klaim fungsi tubuh c. Klaim penurunan risiko penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
Semakin berkembangnya pola penyakit di masyarakat menyebabkan perubahan paradigma dalam pengobatan, diantaranya perilaku swamedikasi masyarakat dalam mencegah dan mengobati penyakit. Masyarakat secara aktif mencari obat-obatan non farmakologis dan menggunakan pendekatan penatalaksanaan secara mandiri untuk mencegah infeksi.
Sumber alam yang berlimpah di negeri ini mendukung pelestarian penggunaan bahan alam sebagai obat-obatan, baik yang bersifat preventif, suportif maupun untuk kuratif. Bentuk obat herbal yang dipakai oleh masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka.
Masyarakat Indonesia adalah pengguna herbal yang cukup tinggi, selain itu pemahaman dokter mengenai peranan herbal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga perlu ditingkatkan, karena dokter adalah ujung tombak dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Perkembangan obat herbal harus terus ditingkatkan karena merupakan salah satu alternatif yang baik dalam uapaya menjaga kesehatan masyarakat. Redaksi OMAIdigital.id