Menkes RI., Nafsiah Mboi (baju merah) meresmikan IEBA DLBS (20-08-2013). Sebelah kiri dan kanannya: Rudy Soetikno (alm.), Hetty Soetikno dan Ferry Soetikno. Dari Cikarang Menuju Prestasi Dunia. |
OMAIdigital.id- Inilah kisah prestasi dibalik pemberian penghargaan WIPO Medal for Inventors oleh Wakil Presiden Republik Indonsia, M. Jusuf Kalla kepada Raymond Rubianto Tjandrawinata, Ph.D., M.S, MBA, di Istana Wakil Presiden RI., pada Kamis, 26 April 2018.
Raymond R. Tjandrawinata, Executice Director DLBS (Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences) menjelaskan bahwa penghargaan ini, diperolehnya atas prestasinya memiliki 56 paten di berbagai negara (Amerika, Eropa, Australia, Jepang, Korea, dan beberapa negara lain), dan 10 paten di Indonesia.
Paten tersebut ada yang atas nama Raymond R. Tjandrawinata atau atas nama Tim Peneliti yang dipimpinnya. Paten-paten tersebut diatas diserahkan kepada PT Dexa Medica untuk memproduksinya.
Raymond R. Tjandrawinata mengatakan bahwa penghargaan ini karena invensinya untuk berbagai macam obat herbal Indonesia. Dari berbagai macam tanaman obat, kemudian dipilih fraksi-fraksi yang mempunya sifat farmakologis aktif, dan kemudian dipatenkan.
"Invensi inilah yang kemudian diberi penghargaan oleh WIPO. Karena patennya sudah terdaftar di berbagai negara, katanya kepada Redaksi HerbaIndonesia.Com, pada Kamis, 26 April 2018, usai menerima WIPO Award dari Wapres RI., Jusuf Kalla.
Dinamika dunia global yang semakin cepat, ternyata juga memunculkan banyak penyakit baru dan menyebar dengan begitu cepat. Mutasi dan resistensi menjadi isu besar yang menyebabkan perkembangan beragam penyakit.
Untuk itu, banyak obat baru perlu ditemukan agar dapat mengatasi penyakit-penyakit tersebut. Nutraceutical juga perlu dikembangkan untuk mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan.
Jejak Prestasi DLBS
Jejak prestasi DLBS dari Cikarang, Jawa Barat menuju pentas global adalah sebuah proses panjang, penuh tantangan. Dexa Medica adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, didirikan di Palembang, Sumatera Selatan tahun 1969.
Hasil karya formulasi divisi R&D Dexa Medica telah berkembang pesat, mulai dari: sustained-release pellets, tablet matrix, hingga tablet yang cepat larut dalam mulut.
Berkomitmen berperan dalam penelitian yang lebih besar, maka Dexa Medica mendirikan Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) pada 2005. Tidak lama kemudian, yaitu selang dua tahun, DLBS mulai menggunakan fasilitas yang ada untuk riset, penemuan, dan pengembangan obat dan nutraceutical.
DLBS menggunakan sumber-sumber kehidupan organisme seperti tumbuhan, hewan, dan mikroba untuk meningkatkan taraf hidup manusia, melalui temuan obat-obat baru dari bahan alam Indonesia.
Kiprahnya dalam riset obat bahan alam menggunakan teknologi canggih dan modern, ditopang visi, misi dan core value perusahaan, menjadikan DLBS organisasi riset yang memiliki daya saing yang tinggi, dan mampu berprestasi ditingkat global.
Visi DLBS: Suatu organisasi scientific dalam bidang penemuan, pengembangan, dan produksi produk-produk farmasi, biofarmasi, dan nutrisi, yang menjunjung tinggi inovasi, keunggulan, dan integritas ilmiah dalam kegiatannya.
Misi DLBS: Meningkatkan kualitas hidup melalui penelitian dan pengembangan produk medisinal dan nutrisi yang memiliki kegunaan klinis dan berasal dari berbagai macam bentuk kehidupan dan bahan organik lainnya.
Setiap dan seluruh anggota tim DLBS diharapkan memegang dan berperilaku sejalan dengan nilai-nilai dasar-core value PT. Dexa Medica:
- Striving for excellence: suatu komitmen untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang terbaik dan memuaskan bagi pelanggan internal dan eskternal.
- Act Professionally:dedikasi untuk bekerja secara cerdas dan profesional dengan menekankan kejujuran dan integritas.
- Deal with Care:Menjaga dan mengembangkan semangat saling menghormati, saling membantu, peduli karyawan dan keluarga karyawan serta saling mendorong dan membuat keputusan yang bersifat win-win dalam semua aspek bisnis.
DLBS merupakan institusi yang pertama kali yang mendapatkan izin Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) dari Pemerintah Republik Indonesia.
Bagaimana kisah selanjutnya, simak jejaknya hanya di media online- www.herba-indonesia.com Redaksi OMAIdigital.id