![]() |
Tantangan penanganan Antimicrobial Resistance (AMR) di Indonesia perlu mendapatkan perhatian dari para pihak terkait, termasuk peran Apoteker Indonesia. |
OMAIdigital.id- Pembangunan kesehatan di dunia dan tentunya juga di Indonesia- memiliki tantangan dengan adanya implikasi atau ekses dari pengobatan itu sendiri, antara lain: penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan protokol yang tepat.
Hal ini dapat menimbulkan resistensi antimikroba antimicrobial resistence (AMR). Kuman peyebab penyakit yang kebal atau resisten terhadap antibiotik menjadikan penyakit sulit disembuhkan yang berakibat meningkatnya angka kesakitan, angka kematian, dengan biaya yang meningkat tajam.
Dalam perkembangannya, AMR telah menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar pada abad ke-21.
Dikutip dari situs Kemenkes disebutkan bahwa menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar ekonomi terkemuka Jim O’Neill, yang mengkaji dampak-dampak ekonomi di seputar persoalan AMR, diperkirakan bahwa terdapat 700.000 kematian setiap tahun akibat AMR.
Kegagalan dalam menangani AMR akan menyebabkan 10 juta kematian setiap tahun dan diperkirakan menghabiskan biaya hingga US$ 100 Triliun pada tahun 2050.
Untuk membahas probematika diatas, Krida Sehat Channel akan mengupas hal ini dengan menampilkan Ketua PAPRA (Perkumpulan Aksi Pengendalian Resistensi Antimikroba), apt. Fitria Nur Hidayah, S.Farm.
Dipandu oleh Host Krida Sehat Channel, Karyanto- pada 7 Juli 2023- edisi kanal YouTube ini mengupas langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan dan peran Apoteker dalam ikut serta mencarikan solusi tentang problematika ini.
Simak karena akan segera tayang di: Krida Sehat Channel