![]() |
Produk OMAI Dexa Group telah masuk Formularium Fitofarmaka, yaitu Stimuno, Inlacin, Redacid, dan Disolf. |
OMAIdigital.id- Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Kesehatan RI. memberikan penghargaan kepada sejumlah lembaga dan korporasi, karena dinilai telah mendukung dan memberikan komitmen pada program pembangunan bidang kesehatan, dari berbagai sektor.
Di Bidang Farmasi, Menteri Kesehatan RI. memberikan penghargaan kepada Dexa Group berupa Penghargaan Produsen Fitofarmaka Terbanyak.
Awarding ini diberikan pada saat Pameran Hari Kesehatan Nasional Tahun 2022 yang berlangsung di ICE, BSD, Tangerang pada 3-5 November 2022.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS adalah yang menyerahkan penghargaan- mewakili Menteri Kesehatan RI., kepada Dexa Group yang diterima oleh Director of Research and Business Development Dexa Group, Prof. Raymond Tjandrawinata pada 3 November 2022 di panggung utama Pameran Hari Kesehatan Nasional Tahun 2022.
- Berita Terkait: Era Industri 4.0 dan Peluang Obat Modern Asli Indonesia Mengglobal
- Berita Terkait: Menggiurkan Potensi Bahan Baku Obat Herbal Indonesia
- Berita Terkait: Presiden Jokowi Kunjungi Booth Dexa Group pada Event IAID 2019
Pemerintah terus mendorong mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri Indonesia, di dalam pelayanan kesehatan Nasional.
Di sektor farmasi, Kementerian Kesehatan terus mengupayakan adanya proses kemandirian, dengan menggunakan keunggulan yang dimiliki Indonesia, yaitu biodiversitas yang sangat kaya tumbuh di tanah air sebagai sumber bahan baku obat-obatan.
Fitofarmaka- yang sudah empat tahun ini dikenal sebagai OMAI (Obat Modern Asli Indonesia) merupakan Kategori Tertinggi produk Herbal Asli Indonesia- karena sudah lulus uji klinis sesuai standart protokol dari Badan POM.
Sebagai salah satu upaya yang strategis yakni terkait kemandirian di dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) Fitofarmaka, Dexa Group terus melakuan riset dan kemudian memproduksi dan memasarkannya ke pasar nasional dan pasar global
Pada event pameran ini (4 November 2022), Director of Research and Business Development Dexa Group, Prof. Raymond Tjandrawinata tampil dalam sesi Talkshow bertajuk "Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia."
Pada kesempatan ini, Prof. Raymond menyampaikan bahwa Dexa Group telah memproduksi Obat Modern Asli Indonesia ber-TKDN tinggi karena mulai dari bahan baku, produsen bahan baku, peneliti dan proses penelitian, pengembangan, hingga distribusinya berasal dari Indonesia.
Saat ini, Dexa Group telah memproduksi 63% produk OMAI fitofarmaka dari 57 item Fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) Badan POM. Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26% dari 125 NIE Badan POM.
"Kami mengapresiasi dukungan dan langkah yang telah diambil pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan, Badan POM dan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan OMAI melalui sejumlah kebijakan, termasuk Formularium Fitofarmaka yang telah diluncurkan, penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog, pembangunan fasilitas riset dan infrastruktur industri hingga kemudahan percepatan perizinan.
Ini sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah dan pelaku industri dalam mendorong pemanfaatan OMAI. Diharapkan komitmen ini turut dibarengi oleh kontribusi serta dukungan masyarakat dalam memilih produk dalam negeri untuk ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional," kata Prof. Raymond lebih lanjut seperti dikutip di laman web Dexa Group.
Prof. Raymond Tjandrawinata menambahkan bahwa seharusnya masyarakat tidak ragu untuk memilih OMAI. Ini karena seluruh produk OMAI yang diproduksi Dexa Medica memiliki evidence-based medicine.
"Kebanyakan Fitofarmaka diresepkan oleh para dokter melalui Formularium Fitofarmaka dari Kemenkes. Dexa Medica punya evidence-based medicine, walaupun herbal tapi diproses secara modern, sehingga dokter percaya bagaimana cara kerjanya. Kita melakukan uji klinis dan terpercaya bahwa obat ini punya khasiat yang baik sekali," kata Prof. Raymond.
Keseriusan Dexa Group untuk membangun kemandirian melalui OMAI dapat dibuktikan salah satunya dari proses uji klinis produk Fitofarmaka yang dilakukan.
"Setiap produk memiliki uji klinis berbeda, misalnya Inaclin punya 8 tahapan uji klinis, setiap tahapan rata-rata butuh 2 tahun berarti 8 kali 2 tahun. Semakin banyak kita menambah data, maka dokter akan semakin convinced untuk menggunakan obat ini," jelas Prof. Raymond.
Karena memiliki evidence-based medicine produk OMAI Dexa Group telah merambah pasar ekspor. Sejumlah negara di empat benua di Afrika, Amerika, Asia, dan Eropa telah menjadi pasar untuk produk OMAI.
Adapun produk Fitofarmaka Dexa Group yang juga telah terdaftar di Formularium Fitofarmaka yakni Stimuno (imunomodulator), Inlacin (antidiabetes), Redacid, (mengatasi tukak lambung) dan Disolf (pelancar sirkulasi darah). Karena produk OMAI Fitofarmaka ini, Dexa Medica meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai Produsen Fitofarmaka Terbanyak di acara Hari Kesehatan Nasional 2022.
3 Upaya Strategis Dexa Group Mendukung Kemandirian Farmasi
Dinamika industri yang terjadi akibat kondisi pandemi, krisis keuangan global, dan tingginya nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, membuat industri farmasi terus mengupayakan ketahanan kesehatan dan kemandirian industri farmasi. Tiga upaya strategis untuk ketahanan dan kemandirian farmasi diberikan oleh Dexa Group atas dukungan dari pemerintah.
"Kita harus sama-sama membangun ketahanan dan kemandirian di dalam negeri, yang bikin goyang adalah ketergantungan produk impor. Kalau nilai tukar dollar AS naik, biaya produksi langsung tinggi. Ini inisiatif yang bagus atas instruksi dari Presiden Joko Widodo, yang ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM," kata Pimpinan PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, di sela-sela Pameran Hari Kesehatan Nasional, Jumat, 4 November 2022.
Ada tiga upaya strategis Dexa Group dalam ketahanan dan kemandirian farmasi Indonesia. Yang pertama, kemandirian di dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) atau kemandirian dalam obat-obat herbal yang modern.
"Kedua, melalui sister company Dexa yaitu Ferron Par Pharmaceuticals juga memproduksi bahan baku sintesa kimia Omeprazole dan Esomeprazole.
Ketiga, kita juga menggunakan Obat Generik Berlogo (OGB) yang bahan bakunya lokal dari Kimia Farma Sungwun Parmacopia yang kemarin kita lakukan penandatanganan MoU. Ini perlu kita dukung program pemerintah. Kita membeli (bahan baku obat dalam negeri) untuk kita pasarkan," jelas Hery Sutanto. Redaksi OMAIdigital.id