![]() |
Wakil Dekan Fakultas Farmasi ISTN, apt.Dra.Nurul Akhatik, M.Si, foto bersama Karyanto, Founder OMAIdigital/JamuDigital dan mahasiswa Program Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi ISTN Jakarta. |
OMAIdigital.id- "Saya sudah cukup lama tidak diskusi dengan mahasiswa dan bertatap muka. Hari ini saya sangat senang, dan bersemangat bertemu rekan-rekan mahasiswa," ungkap Founder OMAIdigital dan JamuDigital, Karyanto ketika menjadi Dosen Tamu di Fakultas Farmasi ISTN, Jakarta pada 28 Februari 2025.
Dekan Fakultas Farmasi ISTN, Dr. apt. Tiah Rachmantiah, M.Si. yang mengundang Karyanto sebagai Dosen Tamu pada Program Studi Profesi Apoteker ini.
Karyanto- sebagai mantan aktivis mahasiswa saat kuliah di Farmasi UGM, tentu bertemu dengan para mahasiswa adalah sebuah nostalgi yang memicu andrenalinnya.
Dalam pandangan Karyanto mahasiswa sejatinya dapat menjadi Pionir Kesehatan Nasional sebagai agent of change dan calon pemimpin masa depan- dalam upaya ikut mendorong kesehatan nasional berbasis Obat Bahan Alam!
Sesuai undangan sebagai Dosen Tamu ini seharusnya secara online, namun melalui Wakil Dekan Fakultas Farmasi ISTN, apt.Dra. Nurul Akhatik, M.Si, Karyanto ingin hadir langsung di kampus.
"Saya ke kampus saja mba Nurul, biar saya dapat bertemu dengan teman-teman mahasiswa," harap Karyanto dalam komunikasinya beberapa hari sebelum pelaksanaan perkuliahan.
Ikut pula menyimak dalam kegiatan ini yaitu Prof.Sundani Nurono- purna bakti dari Farmasi ITB secara daring.
Dengan materi kuliah berjudul "Prospek Herbal Indonesia Mendunia. Obat Modern Asli Indonesia", Karyanto mengawali presentasinya dengan narasi kisah diskusinya dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada 24 Februari 2025 di Kantor Kementerian Kesehatan Jakarta.
Keterangan Foto: Karyanto saat berdiskusi dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin antara lain membahas Obat Herbal Fitofarmaka, di Kantor Kementerian Kesehatan RI.
Ada 3 Key Points, yang saya sampaikan kepada Menteri Kesehatan, yaitu:
- Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Formularium Fitofarmaka sangat strategis, karena dengan beleid itu, maka Fitofarmaka dapat diresepkan di Pelayanan Kesehatan, dan saat ini sudah berjalan dengan menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus)
- Fitofarmaka-OMAI sukses di Pasar Nasional dan Global
- Kapan Fitofarmaka-OMAI dapat dimasukan ke dalam Program BPJS Kesehatan untuk mendorong Kemandirian Obat Nasional?
"Sejak beberapa tahun terakhir Fitofarmaka dikenalkan sebagai Obat Modern Asli Indonesia-OMAI," jelas Karyanto kepada 238 mahasiswa Farmasi ISTN yang mengikuti perkuliahan secara luring dan daring.
Di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun sistem kesehatan yang mandiri dan berdaya saing global.
Salah satu potensi terbesar yang belum tergarap optimal adalah kekayaan biodiversitas kita yang luar biasa-sumber daya alam yang melimpah untuk pengembangan obat berbasis bahan alam.
"Saya hadir di kampus ini, bagian dari upaya mengajak mahasiswa sebagai salah satu motor penggerak untuk kemandirian obat nasional. Farmasis Indonesia jadilah Pionir Kesehatan Alami," lanjut Karyanto bersemangat.
Ditengah gencarnya Program Hilirisasi sebagai Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto, di bidang Farmasi proses hilirisasi berbasis obat bahan alam telah berjalan dan tingga satu step lagi, tambah Karyanto, jika Fitofarmaka masuk BPJS Kesehatan, maka lengkap sudah ekosistem hilirisasi Obat Bahan Alam Nusantara.
Keberkahan alam Nusantara sebagai sebagai megabiodiversitas dunia, dengan 80% spesies tanaman di dunia tumbuh di Indonesia (> 30.000 spesies tanaman), dan > 9.600 spesies tanaman terindikasi berkhasiat obat, maka akan menjadi keunggulan daya saing Indonesia.
Sayangnya ekspor Indonesia (Tanaman Obat, Aromatik & Rempah 2023), hanya USD 337, 8 Juta : Rp. 5,24 T atau 0,15% dari Nilai Pasar Herbal Dunia (Sumber: Badan Pusat Statistik).
Pasar Global Herbal Medicine 2024-2028: Rp. 3.456 Triliun (2024) dan diprediksi sebesar Rp. 5.104 Triliun pada tahun 2028 (sumber: ResearchandMarkets.Com).
Pada kesempatan tersebut, Karyanto juga menjelaskan bahwa dari hasil wawancaranya dengan puluhan dokter di ASEAN (Filipina, dan Kamboja) beberapa tahun lalu, mereka mengapresiasi produk Fitofarmaka Indonesia dengan meresepkan Fitofarmaka untuk para pasien.
Ada tiga alasan. Pertama: Risetnya tampil di Jurnal Internasional. Kedua: Trust kepada Produsen. Ketiga: Skema Paten Internasional.
Di ASEAN, Karyanto mengatakan bahwa sudah puluhan ribu dokter ASEAN yang sudah meresepkan Fitofarmaka Indonesia.
Karyanto juga menjelaskan perbandingan pemanfaatan herbal di berbagai negara (di 15 Negara) yang pernah dikunjunginya, sebagai pengayaan informasi tentang potensi herbal Indonesia yang terbuka menjadi bagian penting dalam kesehatan masyarakat dunia.
Pada sesi tanya jawab, berlangsung seru karena para mahasiswa menanyakan sinkronisasi dan sinergi banyak pihak- jika ingin menjadikan Obat Bahan Alam sebagai komoditas yang dihilirisasi menjadi Fitofarmaka. Bagaimana penangangan sumber alam biodiversitas yang tersebar luas dipenjuru Nusantara,
Dengan sabar, Karyanto menjelaskan berbagai aspek yang memang perlu dicermati dan dijadikan program lintas departemen agar sinkronisasi program dapat bersinergi dan menjadi satu kesatuan ekosistem.
Peluang Karir & Bisnis bagi Farmasis di Bidang Obat Bahan Alam:
Di Bagian Hulu: a. Industri Bahan Baku Obat Bahan Alam (OBA), b. Riset Jamu, OHT & Fitofarmaka Obat Bahan Alam.
Di Bagian Hilir: a. Produksi Obat Bahan Alam, b. Distribusi Obat Bahan Alam, c. Marketing OBA atau Content Creator OBA, d. Toko Obat Obat Bahan Alam.
"Peluang rekan-rekan jadi entrepeneur di bidang Obat Bahan Alam juga terbuka lebar," tegas Karyanto memberi semangat.
Bangun Personal Branding, Jago Public Speaking & Science Writing
Agenda perkuliahan yang semula dijadwalkan berlangsung 1,5 jam, akhirnya menjadi lebih dari dua jam.
Pada akhir sesi, Karyanto mengajak para mahasiswa harus mulai membangun Personal Branding. Persaingan makin ketat, jumlah lulusan Farmasis semakin banyak, lapangan pekerjaan tumbuh tidak sebanding dengan jumlah lulusan, maka visibilitas dengan berbasis kompetensi dan passion akan menjadi modal memasuki dunia profesional.
Menurut Karyanto, ada dua hal yang dapat mengakselerasi Personal Branding yaitu: Jago Public Speaking, dan Science Writing.
"Karena waktu terbatas, saya ajarin singkat saja ya tentang Public Speaking," jelas Karyanto.
Ada tiga elemen Public Speaking yaitu: Introduction, Body dan Closing.
"Kuncinya ada di opening. Maka teman-teman harus bikin opening yang sangat menarik. Dalam 10 detik pertama, audience akan menilai Anda menarik atau tidak sebagai Public Speaker," tegas Karyanto.
Karyanto yang sejak Desember 2024 tahun lalu meluncurkan Program Personal Branding Melangit untuk Tenaga Kesehatan ini, memberi kiat berupa resep membikin opening yang menarik yaitu: Kutipan, Fakta, atau Cerita.
"Saya tadi membuka presentasi dengan teknik opening apa..?" tanya Karyanto. Dijawab serentak oleh mahasiswa, "Dengan cerita....!"
"Menarik kan..? Menarik....!"
Selanjutnya Karyanto memberikan contoh opening dengan teknik Kutipan dan Fakta.
Sampai bertemu lagi teman-teman mahasiswa.
Link sejumlah eBook yang ditulis Coach Karyanto, yang sempat viral beberapa tahun lalu:
Berikut ini Link Website dan Media Sosial Coach Karyanto:
- www.coachkaryanto.id
- IG: coachkaryanto.id
- FB: Coach Karyanto
- Youtube: @coachkaryanto
- jamudigital.com
- omaidigital.id