Menelisik UPF RSUP Dr. Sardjito Tawangmangu Sebagai Health and Wellness Tourism
Tanggal Posting : Rabu, 22 November 2023 | 08:49
Liputan : Redaksi OMAIdigital.id - Dibaca : 611 Kali
Menelisik UPF RSUP Dr. Sardjito Tawangmangu Sebagai Health and Wellness Tourism
Model Tawangmangu sebagai wisata wellness dan medical wellness dapat dikembangkan secara sinergis dan dapat menjadi contoh daerah lain.

OMAIdigital.id- Potensi UPF RSUP Dr. Sardjito Tawangmangu sebagai Health and Wellness Tourism cukup besar dan menjanjikan, sehingga perlu strategi, komitmen dan sinergi berbagai pihak untuk mewujudkannya.

Akankah Indonesia segera memiliki ekosistem Health and Wellness Tourism- sehingga dapat segera menyusul kawasan Asia lainnya?

Berikut ini, artikel yang dirangkum oleh Redaksi OMAIdigital.id dari sejumlah event. Pada 21 November 2023 digelar Seminar "Pengembangan Tawangmangu Health Tourism: TEMULAWAK SEBAGAI TANAMAN OBAT INDONESIA UNGGULAN." Sejumlah pemateri dan penanggap ditampilkan.

Sesi 1: Wellness Tourism sebagai moderator: dr. Ulfatun Nisa, M.Biomed, Kepala UPF  Pelayanan Kesehatan Tradisisional RSUP Dr. Sardjito. Sesi 2: Temulawak dengan moderator: dr. P.R. Widhi Astana, M.Biomed, UPF Yankestrad RSUP Dr. Sardjito.

Pembicara yang tampil, diantaranya membahas: "Global Medical Wellness Development", Christoph Weigl, Vamed. "Eko-sistem Wellness di Indonesia dan Ekonomi Kerakyatan: Kawasan Tawangmangu sebagai Model," Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc. PhD, Staf Khusus Menteri bidang Ketahanan (Resiliency) Industri Obat dan Alat Kesehatan

"Peluang Kawasan Tawangmangu untuk Mendukung Wellness Tourism Berbasis Pelayanan Kesehatan Tradisional," Arya Galih Anindita, Ketua Tim Kerja Wisata Minat Khusus 2 (Wisata Kesehatan, Wisata Kuliner/Gastronomi, dan Ekowisata) KEMENPAREKRAF RI. "Peluang dan Potensi Temulawak dalam Layanan Klinik," Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU, Peneliti, akademisi dan dosen FMIPA UNY.

"Finger Print Analisis Temulawak," Dr. rer. nat. Apt. Arko Jatmiko W.,M.Sc , Peneliti, akademisi dan dosen FKKMK UGM. Sebagai Penanggap, Dr. Ni Made Ayu Lestari, MARS. RSUPI.G.N.G. Prof. Ngoerah, Denpasar

Prof. Laksono Trisnantoro dalam paparannya menyebutkan pelaku-pelaku dalam Ekosistem Wellness adalah: Regulator: Pemerintah yang membikin aturan. Pelaku usaha: swasta dan pemerintah yang melakukan kegiatan di wellness, dan berbagai pelaku pendukung. Pengguna: yang membayar sendiri atau disubsidi pemerintah atau kantornya.

Disebutkan bahwa Medical Wellness merupakan bagian dari Wellness, dan akan menjadi potensi yang besar jika kombinasi dan sinergis diantara keduanya:

Wellness Tourism: Kondisi alam pegunungan yang indah di Tawangmangu, Peninggalan Budaya, Adanya berbagai resort dan hotel di Tawangmangu, Kebun tanaman obat di nDlingo, Letak Tawangmangu yang strategis di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Akses ke bandara internasional.

Medical Wellness: Kemampuan pelayanan kesehatan RS Dr. Sardjito dengan didukung oleh Universitas Gadjah Mada, Perkembangan teknologi pencegahan yang semakin bagus. termasuk Medical Check Up, Pengembangan bahan herbal untuk pelayanan kesehatan, Potensi besar ini akan meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Ekonomi Kerakyatan: Petani tanaman obat, Pengusaha penginapan di berbagai level ekonomi yang mempunyai peluang pasar baru untuk pengguna wellness yang datang tidak hanya weekend, tapi juga weekdays, Pengusaha obat modern dan jamu tradisional berbahan herbal, Para praktisi pelayanan kesehatan, Pengusaha tanaman obat, Pengusaha travel, Pengusaha kuliner.

Prof. Laksono menegaskan bawha konsep Medical Wellness merupakan bagian dari gerakan wellness dan perpaduan dengan aktivitas wisata yang membuka peluang untuk ekonomi kerakyatan.

Model Tawangmangu: wisata wellness bersama dengan medical wellness dapat dikembangkan secara sinergis sebagai sebuah model.

"Visi: Model Tawangmangu yang mempunyai sinergi antara wisata wellness dan medical wellness menjadi contoh untuk daerah wisata lain," ungkap Prof. Laksono.

UPF RS Sardjito

Potensi Health and Wellness Tourism di Indonesia

Dikutip dari web Kemkes disebutkan bahwa Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha menghadiri Soft Launching Kafe Jamu Rosmarin milik UPF RSUP Dr. Sardjito pada Sabtu, 22 Juli 2023 di Tawangmangu, Jawa Tengah.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian Kesehatan Pasal 117 yang berbunyi: "Dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelayanan, dilakukan pengintegrasian tugas dan fungsi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta anggaran terkait pelayanan kesehatan pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) di Tawangmangu ke dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta."

B2P2TOOT yang semula merupakan unit penelitian dan pengembangan saat ini telah bertransformasi menjadi unit pelayanan. UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional RSUP Dr. Sardjito berlokasi di Kebun Aromatik Tlogodringo, Tawangmangu, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah.

Selain menyediakan pelayanan kesehatan tradisional maupun non tradisional, UPF RSUP Dr. Sardjito juga mengembangkan potensi kepemilikan aset dan lahan dengan menyediakan paket wisata HortusMed Health and Wellness Tourism, Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan, Pelayanan Riset dan Laboratorium, serta Pengelolaan dan Penyediaan produk-produk berbahan dasar obat dan tanaman tradisional.

Sekjen Kunta menyebutkan pentingnya memaksimalkan potensi tanaman tradisional yang dimiliki dengan melakukan kolaborasi antara penelitian dan pengembangan dengan pendekatan langsung kepada konsumen sehingga dapat membantu menumbuhkan kemandirian ekonomi bagi masyarakat sekitar.

"Saya berharap adanya kafe jamu ini benar-benar bisa menumbuhkan ekonomi baik dari segi kita sebagai pengelola maupun masyarakat sekitar. Sehingga potensi dari pengelolaan obat-obatan herbal ini manfaatnya bisa semakin meluas," tutup Sekjen Kunta. Redaksi OMAIdigital.id


Kolom Komentar
Berita Terkait

Copyright 2024. All Right Reserved

@omaidigital.id

MENULIS sesuai FAKTA, MENGABARKAN dengan NURANI

Istagram dan Youtube: