![]() |
MoU Bioton S.A dengan PT Ferron (Dexa Group). Tampak hadir President of the Management Board, Jeremy Launders. Dari FPP, Commercial Director, Johannes Suthya, dan Komisaris, Dr. Raymond Tjandrawinata. |
OMAIdigital.id- Persayaratan masuk pasar obat global sangat ketat. Mengingat negara tujuan ekspor produk obat- mensyaratkan mutu yang tinggi, mengacu standar Internasional.
Persyaratan mutu yang tinggi tersebut harus dipenuhi, jika produk obat Indonesia ingin dapat dipasarkan di negara tujuan ekspor. Baik dipasarkan untuk over the counter- obat bebas yang dapat dibeli di saluran pemasaran ritel-tanpa resep dokter, atau kategori obat ethical- yang hanya dapat dibeli dengan menggunakan resep dokter.
Jadi, sebuah prestasi tersendiri, jika produk obat produksi Indonesia mampu menembus pasar obat ke negara yang mensyaratkan kualitas obat yang berstandar global.
Dapat masuk ke pasar obat Eropa, misalnya tentu telah lulus persyaratan kualitas obat yang tinggi. Perusahaan farmasi Indonesia, sejatinya juga memiliki potensi mengembangkan pasar ekspor ke global market. Simak, kisah industri farmasi Indonesia dibawah ini, yang telah sukses memasarkan produk obatnya ke berbagai negara!
- Berita Terkait: 35 Dinkes di Jawa Tengah Dukung Penggunaan Obat Herbal Fitofarmaka
- Berita Terkait: Bioekonomi Pengembangan OMAI untuk Substitusi Impor
- Berita Terkait: Menko Luhut Binsar Pandjaitan: Beri Kesempatan OMAI Masuk JKN
Melaju Masuk Pasar Obat Eropa
Dexa Group melalui PT Ferron Par Pharmaceuticals menandatangani kerja sama dengan perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V asal Belanda dan Bioton S.A dari Polandia.
Penandatanganan kerja sama dengan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V dilakukan pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 di ICE BSD, Tangerang, pada Rabu, 19 Oktober 2022.
MoU dilakukan oleh Leo de Haan dan Paul van Sprang (keduanya sebagai Director di perusahaan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V asal Belanda) dengan Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals, Benny Sutisna Suwarno, yang disaksikan Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan.
"Ekspor produk farmasi ke Belanda membuktikan bahwa PT Ferron Par Pharmaceuticals mampu meningkatkan kepercayaan pasar internasional dengan memproduksi produk dalam negeri yang terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya.
Ekspor ini juga menunjukkan bahwa produk farmasi asal Indonesia mampu bersaing dengan produk sejenis dari berbagai benua, termasuk Eropa sebagai tuan rumah," tutur Benny usai MoU- seperti dikutip di laman web Dexa Group.
Dexa Group telah masuk ke pasar ke Belanda sejak tahun 2018 melalui produk Glucient SR. Sebelum masuk Belanda, produk tersebut masuk ke pasar Inggris dan mendapatkan sambutan positif.
Benny Sitisna menambahkan, "Kita berharap di Belanda, kita juga bisa berkembang, dimulai tahun depan sehingga bisa merambah ke negara-negara lain. Partner kita dari Allgen juga punya ambisi yang sama, juga ingin penetrasi ke negara-negara Eropa lain untuk produk kita ke Luxembourg, Belgia.
Paul van Sprang menjelaskan tentang alasan perusahaannya memilih Ferron sebagai mitra. Menurut Mr. Paul, Ferron memiliki produk yang belum ada di pasar Belanda.
"Mayoritas produk Metformin di Belanda adalah instant-release, jadi kami memilih produk berbeda yang diproduksi oleh Ferron. Ferron adalah perusahaan terbaik yang mengembangkan produk ini, itulah mengapa kami memilih Ferron," ungkap Paul.
Kerja sama Ferron dan Allgen memasarkan produk Glucient SR- obat anti-diabetes dengan teknologi lepas lambat atau sustained-release.
Berbeda dengan produk instant-release yang harus dikonsumsi hingga 3 kali sehari, produk berteknologi sustained-release dapat dikonsumsi cukup satu kali sehari bagi diabetesi.
Mantap Ekspor ke Polandia
PT Ferron Par Pharmaceuticals juga menandatangani kerja sama dengan perusahaan asal Polandia, Bioton S.A dalam acara Indonesia - Central & Eastern European (INACEE) Business Forum 2022. Bioton S.A merupakan perusahaan terkemuka untuk Bioteknologi yang terkait dengan pengobatan Diabetes Melitus tipe II.
Penandatanganan ini menegaskan komitmen Dexa Group untuk menyediakan obat-obatan bermutu ke Polandia yang merupakan bagian dari wilayah Eropa Timur. Kerja sama antara Ferron dengan Bioton sudah diinisiasi sejak 2015 dan dilakukan ekspor perdana produk Avamina SR di tahun 2019.
Penandatanganan kali ini adalah untuk mengafirmasi kembali kerja sama post-pandemic. Bioton S.A diwakili oleh President of the Management Board, Jeremy Launders dan Members of Management Board, Mr. Adam Polonek, kemudian dari PT Ferron Par Pharmaceuticals diwakili oleh Commercial Director, Johannes Suthya.
"Setelah diterima dengan sangat baik oleh pasar Inggris, Ferron melihat peluang di Polandia. Berdasarkan data World Bank, prevalensi diabetes Polandia pada tahun 2011 di angka 9%, jauh di atas Inggris yang berada di angka 5,2%.
Peluang ini dimanfaatkan oleh Ferron untuk masuk ke pasar Polandia melalui obat antidiabetes dengan merek dagang Avamina SR. Avamina SR merupakan produk metformin asal Indonesia yang pertama kali masuk ke pasar Polandia," papar Johannes.
Polandia menerapkan regulasi yang ketat bagi produk farmasi. Ada persyaratan, pengawasan, serta standarisasi tinggi yang harus dipenuhi.
Polandia menerapkan sistem registrasi "national procedure", sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendaftarkan sebuah produk. Polandia juga terhubung dengan sistem registrasi Uni Eropa untuk saling crosscheck produk yang sedang didaftarkan tersebut.
Johannes Suthya menambahkan, "Polandia adalah salah satu negara Balkan kedua terbesar setelah Rusia. Sehingga ketika berhasil masuk ke Polandia, maka hal ini akan membuka peluang untuk masuk ke pasar Rusia beserta negara-negara Balkan lainnya. Selain itu, Polandia adalah anggota NATO yang berkedudukan di Eropa Timur.
Sementara banyak negara di Eropa Timur tidak menjadi bagian dari NATO. Hal ini menjadi kekuatan yang unik, karena melalui Polandia kami dapat memperluas area pasar ke negara - negara Eropa Timur lainnya.
Penandatanganan kali ini adalah untuk mengafirmasi kembali kerja sama post-pandemic. Bioton S.A diwakili oleh President of the Management Board, Jeremy Launders dan Members of Management Board, Adam Polonek, dari PT Ferron Par Pharmaceuticals diwakili oleh Commercial Director, Johannes Suthya, disaksikan Komisaris PT Ferron Par Pharmaceuticals, Dr. Raymond Tjandrawinata.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku bangga dengan keberhasilan pelaksanaan Trade Expo Indonesia ke-37 yang digelar secara luring pada 11-23 Oktober 2022. Pasalnya, pameran dagang terbesar di Indonesia ini berhasil membukukan potensi transaksi sementara sebesar USD 2,94 miliar atau senilai Rp.45,8 triliun.
Nilai transaksi ini masih akan bertambah, mengingat TEI 2022 akan terus berlangsung secara daring hingga 19 Desember 2022 melalui situs www.tradexpoindonesia.com.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam Konferensi Pers Hasil Sementara TEI 2022 Luring di International Convention Center (ICE), BSD, Tangerang, Banten pada Minggu, 23 Oktober 2022. Redaksi OMAIdigital.id