![]() |
| Para stakeholders pengembangan obat herbal Indonesia meyakini, bahwa potensi biodiversitas tanah air untuk dijadikan Obat Modern Asli Indonesia dapat menjadi solusi menuju kemandirian obat nasional. |
OMAIdigital.id- Dua Guru Besar UGM, yaitu: Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, Apt, dan Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D akan mengupas tentang: Imunitas, COVID-19 dan OMAI Fitofarmaka, Apa Faktanya?
Itulah tema WEBINAR KAGAMA Telekonseling 15, yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 5 Maret 2022, Pukul 10.00-12.30 WIB. Webinar ini dapat diikuti oleh masyarakat luas secara gratis.
Dijadwalkan akan memberikan sanbutan adalah Prof. Dr.Paripurna, SH, M.Hum., LL.M, Ketua IV PP KAGAMA & Wakil Rektor Kerjasama dan Alumni UGM.
Sedangkan Keynote Speech akan disampaikan oleh Dr.drh.Didik Budjianto, Mkes., Direktur Penanggulangan Penyakit Menular Ditjen P2P, Kemenkes.
- Berita Terkait: Presiden Jokowi Tinjau Stand Obat Modern Asli Indonesia di TEI 2018
- Berita Terkait: Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, Pusat Riset OMAI yang Mendunia
- Berita Terkait: Strategi Mulia DLBS Dexa Medica Memajukan Obat Herbal Indonesia
Tiga narasumber yang akan tampil adalah:
- Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, Apt., Profesor di bidang Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM: Peran OMAI Fitofarmaka pada Pasien COVID-19
- Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D., Guru Besar FK-KMK UGM: Masih Perlukah Menjaga Imunitas Setelah Isoman COVID-19?
- dr. Dian Marta Sari, Sp.KFR(K)., M.Kes., FK UGM 1997 & Departemen Ilmu Fisik dan Rehabilitasi Universitas Padjajaran: Pemulihan Kesehatan Setelah Terkonfirmasi COVID-19
Sebagai MC: Dr. apt. Soni Siswanto, S.Farm., M.Biomed., Dosen Fakultas Farmasi UGM, dan Moderator: dr. Theresia Handayani, M. Biomed (AAM), Wellness Clinic, RS Bethesda Yogyakarta
OMAI Menuju Kemandirian Obat Nasional
Obat Modern Asli Indonesia (OMAI)- yaitu obat dari bahan alam Indonesia yang telah melalui proses uji pra klinis, dan uji klinis sehingga secara ilmiah khasiatnya setara dengan obat konvensional yang terbuat dari bahan kimia sintetis.
OMAI selain sudah sukses dipasarkan di dalam negeri, juga sudah diekspor ke berbagai negara, bahkan juda diresepkan para dokter di Kawasan ASEAN.
Dengan TKDN yang sangat tinggi, yaitu mencapai 90%, maka OMAI memiliki potensi yang besar untuk secara bertahap mensubstitusi ketergantungan terhadap importasi bahan baku kimia yang sudah sangat lama ,tetap masih sangat tinggi yaitu lebih dari 90%.
Jika OMAI dimasukkan dalam sistem JKN, dan digunakan pada program BPJS Kesehatan, maka peluangnya menuju kemandirian obat nasional, akan mulai segera terwujud, kendati prosesnya secara gradual. Redaksi OMAIdigital.id



















