HerbaKOF -Obat Herbal Modern PT.Dexa Medica sudah dipasarkan oleh apotik-apotik di Kamboja. Foto: Dok.Dexa Medica. |
OMAIdigital.id- Mendadak rasa nasionalisme kita mencuat, tatkala kita berada di manca negara, kemudian menemukan produk Indonesia dipasarkan di negara tersebut.
Kita jadi sumringah melihat iklan produk obat herbal Indonesia terpampang di Pusat Perbelanjaan, di Transportasi Umum, dan di Apotik-Apotik di negara lain yang kita kunjungi.
Oh, benar..., sudah banyak produk herbal Indonesia mulai menyerbu pasar dunia. Kian tahun, potensi itu semakin besar, jika melihat trend masyarakat dunia untuk kembali ke back to nature. Ayo, berbondong-bondong ekspor obat herbal!
Lima tahun lalu, nilai ekspor obat herbal Indonesia, yaitu tahun 2013 telah mencapai USD 23,44 Juta. Setiap tahun diprediksi meningkat. Data nilai ekspor pada periode Januari-Juni 2014, misalnya telah tembus sebesar USD 29,13 Juta. Ini artinya, mengalami peningkatan 600% dari nilai ekspor pada periode Januari-Juni 2013.
- Berita Terkait: Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, Pusat Riset OMAI yang Mendunia
- Berita Terkait: Presiden Jokowi Tinjau Stand Obat Modern Asli Indonesia di TEI 2018
- Berita Terkait: Strategi Mulia DLBS Dexa Medica Memajukan Obat Herbal Indonesia
Pertumbuhan ekspor obat herbal Indonesia selama periode 2009-2013 mengalami kenaikan sebesar 6,49% per tahunnya. Demikian data yang dikutip dari Warta Ekspor, Edisi September 2014.
Negara tujuan ekspor obat herbal Indonesia pada periode Januari-Juni 2014: Bangladesh: USD 10,94 Juta (pangsa ekspor obat herbal 37,55%), Pakistan: USD 10,71 Juta (36,76%), Malaysia: USD 2,67 Juta (9,17%), Vietnam: USD 1,19 Juta (4,12%) dan Jepang: USD 806 Ribu (2,77%).
Dengan asumsi angka pertumbuhan ekspor obat herbal 6,49% pertahun, maka pada tahun 2018, diperkirakan angka ekspor obat herbal Indonesia mencapai USD 31,05 Juta. Dengan kurs rupiah hari ini sebesar Rp.14.174/1 USD, maka ekspor obat herbal Indonesia tahun 2018 sekitar Rp. 440,102 Milyar.
Ditengah era back to nature masyarakat dunia, maka potensi pasar ekspor obat herbal Indonesia, akan semakin besar potensinya. Tidak heran, sudah banyak produsen obat herbal Indonesia yang secara serius menggarap pasar ekspor ini.
Sebagai contoh, misalnya PT. Dexa Medica yang semakin banyak memiliki range produk obat herbal modern, sejak mendirikan DLBS (Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences) pada 2005- yang secara khusus melakukan riset bahan alam Indonesia untuk dijadikan obat herbal modern.
Produk DLBS PT. Dexa Medica untuk swamedikasi dari bahan alam yaitu: HerbaKOF (Obat Batuk), HerbaVOMITZ (Obat Kembung dan Mual), HerbaCOLD (Obat Gejala Pilek dan Sakit Tenggorakan), HerbaPAIN (Obat Nyeri Kepala), Stimuno (Meningkatkan Daya Tahan Tubuh).
Produk DLBS PT. Dexa Medica yang dipasarkan melalui channel pasar obat etikal yaitu:
- Anerdic: dengan kandungan DLBS2411, dikembangkan dari Cinnamomum burmannii, mampu mengobati tukak peptic.
- Redacid: dengan kandungan DLBS2411, yang merupakan fraksi bioaktif dari Cinnamomum burmannii, terbukti mampu mengobati tukak peptic.
- Dismeno: membantu meredakan nyeri haid.
- Phalecarps: memiliki aktivitas sebagai anti-kanker khususnya pada sel payudara.
- Disolf: obat antitrombotik dan trombolitik bagi pasien yang menderita penyakit Kardiovaskular dan Serebrovaskular.
- Inlacin: membantu mengurangi kadar gula dalam darah pada penderita Diabetes tipe 2.
HerbaVOMITZ, misalnya selain dipasarkan di Indonesia, juga telah diekspor dan dipasarkan di Singapura, dan sudah masuk ke pasar Kanada dengan brand- Senokot, dalam waktu dekat ini akan beredar di pasar Amerika.
Obat Herbal Modern Dexa Medica Masuk Kamboja
Setelah sukses dipasarkan ke Singapura, produk obat herbal modern dari bahan baku alam asli Indonesia- yang diproduksi PT. Dexa Medica, kini telah masuk ke pasar Kamboja. Peluncurannya dilakukan di Hotel Le Royal, Phnom Penh, Cambodia, pada Rabu, 9 Januari 2019.
Dexa Group terus menunjukkan kosistensinya untuk masuk ke pasar Kamboja, dengan mendirikan perusahaan joint venture: Dynamic Argon,Co.,Ltd.
Produk obat herbal modern Dexa Medica yang dipasarkan di Kamboja, yaitu: HerbaKOF, HerbaPAIN, dan HerbaCOLD.
Dexa Group telah telah mengekspor produknya ke Kamboja selama 18 tahun dan terus konsisten mengembangkan pasar farmasi di Kamboja. Komitmen ini salah satunya diwujudkan dengan melengkapi range produk, melalui produk obat herbal modern.
Produk obat herbal modern terbuat dari bahan baku alam, telah diteliti dan dikembangkan oleh Dexa Group sejak tahun 2005 dengan mengedepankan riset inovasi produk herbal. Biodiversitas alam Indonesia sekitar 30.0000- tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ini perlu dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai bahan baku obat untuk membantu mewujudkan kemandirian bahan baku obat.
Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D., MBA, FRSC., kepada Redaksi JamuDigital.Com menjelaskan bahwa sebelum produk Herba Family yang diproduksi Dexa Medica dipasarkan di Kamboja, sudah melalui proses perijinan di BPOM setempat dan mendapatkan nomor ijin edar berdasarkan dokumen ACTD.
Disamping itu, aspek mutu produk Herba Dexa Medica tidak diragukan lagi oleh regulator Kamboja, karena sudah diterima oleh regulator Health Canada dan US FDA.
Raymond Tjandrawinata menambahkan bahan baku alam Indonesia yang dijadikan bahan baku obat herba modern, diformulasi dengan menggunakan metode Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) yang berupa kombinasi teknik kimia, biokimia, serta farmakologi modern yang diaplikasikan untuk menapis berbagai bahan alam potensial untuk menjadi kandidat obat.
"Melalui proses Advance Fractionation Technology (AFT), bahan baku alam yang digunakan, mengalami proses ekstraksi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat dalam mengobati penyakit. Bioactive Fraction yang memiliki kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak biasa ini, yang menghasilkan kandungan aktif untuk produk obat herbal modern," urai Raymond.
Melalui produk obat herbal modern ini, Dexa Medica mampu memenuhi kebutuhan pasar terhadap obat-obatan berbahan alami yang banyak diminati di Indonesia dan pasar ASEAN lainnya, termasuk Kamboja.
Adapun obat herbal modern yang diluncurkan di Kamboja adalah obat batuk herbal HerbaKOF, obat herbal untuk meringankan pilek dan sakit tenggorokan HerbaCOLD, serta HerbaPAIN untuk sakit kepala dan nyeri otot.
"Dexa Medica secara resmi meluncurkan produk obat herbal modern seperti HerbaKOF, HerbaCOLD, dan HerbaPAIN pada hari ini di Kamboja. Dexa Group optimis, produk herbal modern akan sukses di pasar Kamboja, karena didukung dengan distributor yang handal dan sangat menguasai pasar yaitu Dynamic Argon," jelas Director Sales & Marketing Consumer Health PT. Dexa Medica, Andrew Sulistya.
Dengan pengalaman mengekspor produknya selama 18 tahun ke Kamboja, Dexa Medica melihat pasar herbal di Kamboja yang sangat potensial. Dengan pertumbuhan pasar rata-rata dalam kurun waktu 2012-2017 (CAGR) mencapai 8%.
Penjualan produk herbal di Kamboja pada tahun 2017 mencapai 27649.5 juta KHR, atau sekitar USD 6.88 Juta. Ke depannya, produk obat herbal modern Dexa Medica akan dipasarkan di sejumlah negara di Asia dan Afrika.
Trend peningkatan penggunaan obat-obatan herbal, tidak hanya terjadi di Kamboja, tetapi juga secara global. Menurut jurnal penelitian yang diterbitkan oleh Springer International Publishing, tingginya perhatian terhadap obat-obatan herbal modern, karena rendahnya efek samping, efektif, dan harga yang terjangkau.
Faktor ini sebagai tolok ukur yang memprediksikan kebutuhan pasar terhadap obat herbal pada akhir tahun 2023 akan mencapai USD 111 Miliar, dengan pertumbuhan tahunan CAGR sekitar 7,2% dalam kurun waktu 2017-2023. Redaksi OMAIdigital.id