![]() |
Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) INLACIN- Obat Herbal Diabetes Karya Anak Bangsa, khasiatnya telah terbukti ilmiah melalui uji klinis. |
OMAIdigital.id- Seminar Nasional PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia) dengan tema "Peran Obat Bahan Alam (Fitofarmaka) pada gangguan Lambung & Diabetes Mellitus Tipe 2", dilaksanakan pada Sabtu, 19 April 2025, d Jakarta.
Seminar yang diadakan secara luring dan daring itu antara lain menampilkan narasumber dr. Afifah K. Vardhani, M.Pd.Ked, M.Si (Herbal) dengan makalah berjudul "Pemanfaatan Fitofarmaka pada Tata Laksana Kasus Diabetes Mellitus Tipe 2."
Disebutkan bahwa Diabetes Melitus (DM) menurut Perkeni (2021) adalah bahwa DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, insulin atau kedua-duanya.
- Berita Terkait: Tahun 2025 ini, Menkes Mengurus Fitofarmaka OMAI Masuk Fornas JKN
- Berita Terkait: Kuatkan Industri Farmasi, Dengan OMAI Dimasukkan Sistem JKN
- Berita Terkait: Obat Asli Indonesia Mendapat Perhatian Wakil Presiden, BPOM Dorong Pentingnya Fitofarmaka Masuk JKN
Patogenesis Diabetes Melitus. Dari konsep The Egregious Eleven memberikan konsep bahwa:
- Pengobatan harus ditujukan untuk memperbaiki gangguan patogenesis, bukan hanya untuk menurunkan HbA1c saja
- Pengobatan kombinasi yang diperlukan harus didasarkan pada kinerja obat sesuai dengan patofisiologi DM tipe 2
- Pengobatan harus dimulai sedini mungkin untuk mencegah atau memperlambat progresivitas kerusakan sel beta yang sudahterjadi pada pasien gangguan toleransi glukosa
Fungsi Insulin. Fungsi utama insulin adalah mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah. Untuk menjaga kadar gula darah, insulin bekerja dengan:
- Menstimulasi ambilan glukosa ke dalam hati dan sel otot.
- Menghambat pelepasan gula dari hati.
Gejala Diabetes:
- Mudah haus, Mudah lapar, Penglihatan kabur, Berat badan berkurang drastis, Nafas berlebihan, Sering buang air kecil, Urin mengandung gula, Mual/muntah, Cepat lelah/mengantuk.
Resistansi insulin & DM tipe 2 Diabetes melitus tipe 2 dilatar-belakangi oleh resistansi insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk memfasilitasimasuknya glukosa ke dalam sel.
Penurunan respons terhadap insulin menyebabkan glukosa terakumulasi di pembuluh darah dan berisiko menimbulkan berbagai ganggguan kesehatan di kemudian hari.
Faktor risiko resistansi insulin & DM Tipe 2:
- Tidak dapat dimofidikasi: usia, riwayat keluarga (genetik)
- Dapat dimodifikasi: aktivitas fisik, obesitas, pola makan
Resistensi Insulin:
- Resistensi insulin dijelaskan sebagai penurunan kemampuan insulin untuk merangsang penggunaan glukosa atau penurunan respon sel target terhadap insulin.
- Penyebab resistensi insulin antara lain:
- Kelebihan berat badan, terutama kelebihan lemak di sekitar pinggang, adalah penyebab utama
- Ketidak-aktifan fisik, otot menggunakan sebagian besar glukosa dan olahraga membantu otot menyerap lebih banyak glukosa tanpa perlu insulin
- Penyebab lain: etnis, penyakit tertentu, hormon, penggunaan steroid, beberapa obat, usia yang lebih tua, masalah tidur (sleep apnea) dan merokok
Terapi Diabetes Melitus:
- Non-farmakologi: a. Olahraga rutin, b. Mengubah pola makan dengan makanan sehat dan kaya serat, c. Tidak merokok dan minumminuman beralkohol
- Farmakologi: a. Insulin, b. Obat diabetes oral (Sulfonylureas, Biguanides, Thiazolidinediones, Alpha-glycosidase inhibitors, Meglitinides).
Tentang Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah Obat Bahan Alam (OBA) yang digunakan untuk pemeliharaan Kesehatan, peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/ atau pemulihan Kesehatan yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku
Review Herbal untuk Diabetes:
- Kayu Manis
- Kandungan: Polifenol, Cinamaldehid
- Cara kerja: insulin-mimetic-like effect (mampu merangsang efek mirip insulin melalui regulasi jalur sinyal insulin), memiliki efek antioksidan dan antiperadangan.
Zarezadeh dkk (2023): Kayu Manis merupakan agen antidiabetic dan dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada pasien DM tipe 2.
- Silva dkk (2022): Kayu Manis memiliki efek sebagai penurun gula darah dan profil lipid darah.
Uji In vitro Herbal untuk Diabetes:
- Kayu manis berpotensi menghambat kerja enzim α-glukoksidase di dalam usus halus yang bertugas memprosesglukosa dari makanan. Penghambatan α-glukosidase → absorpsi glukosa tertunda dan kadar glukosa postprandial menurun.
Uji Praklinik Herbal untuk Diabetes
- Camellia sinensis (teh)
- Uji praklinik pada hewan uji (male albinomice) : ekstrak teh (5 gram/liter) sebesar 0,5 ml, dapat mereduksi kadar serum glukosa
- Teh kaya akan flavonoid (katekin) dan berfungsi sebagai antioksidan
- Mekanisme lain pada penggunaan teh sebagai agen hipoglikemik: mereduksi absorbsi gula di usus halus
Uji Praklinik Herbal untuk Diabetes:
- Momordica charantia (pare)
1. Agen yang memberikan potensi hipoglikemik biji pare polipeptda K dan minyak bijinya --> menghambat enzim α glukosidase & α amilase. Polipeptda K berupa asam glutamat, asam asportat, arginin, dan glisin.
2. Minyak biji : asam stearat, asam oleat, asam linoleat
3. Ekstrak metanol daun pare (200mg/kg) menurunkan gula darah pada hewan uji (kelinci)
4. Ekstrak etanol 400 mg/kg pare menurunkan serum glukosa pada hewan uji (tikus)
Uji Praklinik Herbal untuk Diabetes.
- Ricinus communis (Jarak)
- Ekstrak etanolnya mengandung: terpen, alkaloid, flavonoid, saponin, komponen fenolik (asam galat), kaemperol, rutin, thyone, ricin, asam ricinoleat, lupeol, pinen, asam gensitat
- Pada hewan uji (tikus) yang diinduksi aloksan, mampu menurunkan gula darah puasa dan meningkatkan kadar insulin
Uji Praklinik Herbal untuk Diabetes:
- Lagerstroemia speciosa (Bungur)
- Ekstrak metanolnya 400 mg/kg dose Pada hewan uji (tikus) mereduksi kadar gula darah sebesar 56,12% setelah pemberian solusi glukosa.
Insulin sensitizer in prediabetes: a clinical study with DLBS3233, a combined bioactive fraction of Cinnamomum burmaniiand Lagerstroemia speciosaAsman Manaf (RS M. Djamil -Padang)
Tujuan:
- Mengevaluasi efektivitas dan keamanan dari DLBS 3233, sebuah bioactive fractionterbaru yang berasal dari Cinnamomum burmaniidan Lagerstroemia speciousa, dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kemampuan sel beta pankreas pada pasien dengan impaired glucose tolerance (IGT)
Desain Penelitian:
- 80 pasien dengan IGT (dengan kriteria kadar 2h-PPPG = 140-199 mg/dL)
- 12 minggu therapy
- Double-blind, randomized, placebo-controlled preliminary study
- Subjek menerima DLBS 3233 dosis 50 -100 mg per hari atau placebo selama 12 minggu
dr. Afifah K. Vardhani, M.Pd.Ked, M.Si (Herbal) menambahkan studi ini menunjukkan bahwa DLBS 3233 dengan dosis 50-100 mg satu kali sehari dapat ditoleransi dengan baik, dan terlihat efektif dalam meningkatkan sensitivitas insulin sejalan dengan memperbaikan sel beta pankreas dalam pasien dengan toleransi glukosa terganggu
Pada penelitian, kombinasi OAD + DLBS3233 juga membantu menurunkan LDL dan kolesterol total secara signifikan, dan juga membantu menurunkan TG meskipun tidak signifikan.
Tidak terdapat perubahan pada fungsi ginjal, hati, dan hematologi pada pasien yang mengkonsumsi DLBS3233.
DLBS 3233 untuk Terapi Diabetes Melitus Tipe 2
dr. Michael Sintong Halomoan menulis artikel berjudul "DLBS 3233 untuk Terapi Diabetes Melitus Tipe 2" di alomedika.com menyebutkan bahwa DLBS 3233 adalah fitofarmaka yang dapat digunakan untuk terapi kombinasi diabetes melitus tipe 2 bersama obat anti diabetes oral yang lain. DLBS 3233 merupakan fraksi bioaktif dari tanaman Lagerstroemia speciosa dan tanaman Cinnamomum burmannii yang tumbuh di Indonesia.
DLBS 3233 merupakan medikamentosa baru untuk terapi diabetes melitus tipe 2, yang memiliki efek anti diabetes melalui peningkatan sensitivitas insulin. Saat ini, efek peningkatan sensitivitas insulin dapat diperoleh dengan penggunaan obat golongan thiazolidinediones (TZD) seperti pioglitazone.
Namun, penggunaan TZD dikaitkan dengan efek samping retensi cairan, peningkatan berat badan, risiko fraktur tulang, dan penyakit jantung iskemik.
DLBS 3233 sebagai Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang tersertifikasi halal terbukti secara klinis meningkatkan sensitivitas insulin pada studi dengan subjek hewan maupun manusia. Selain itu, DLBS 3233 juga terbukti memiliki efek positif pada profil lipid, termasuk total kolesterol, high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida.
Kesimpulan:
DLBS 3233 merupakan fraksi bioaktif dari Lagerstroemia speciosa dan Cinnamomum burmannii yang tumbuh di Indonesia. DLBS 3233 ini bermanfaat sebagai terapi kombinasi diabetes melitus tipe 2 bersama obat anti diabetes lainnya.
DLBS 3233 memperbaiki resistensi insulin dengan cara mengembalikan fosforilasi pada reseptor insulin yang tepat, menyebabkan upregulation PPAR γ sehingga terjadi sintesis GLUT-4 yang baru, meningkatkan translokasi GLUT-4 dari sitoplasma menuju membran, dan menurunkan TNF-α. DLBS 3233 sebagai fitofarmaka yang memiliki profil keamanan yang baik.
Di Indonesia, DLBS 3233 tersedia dalam bentuk kapsul 50 mg dan 100 mg. DLBS 3233 diberikan dengan dosis 100 mg per hari. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi izin edar bagi DLBS 3233 untuk terapi diabetes melitus tipe 2. Studi klinis membuktikan bahwa DLBS 3233 juga bermanfaat untuk memperbaiki resistensi insulin pada pasien prediabetes.
INLACIN Obat Herbal Diabetes, Fitofarmaka Karya Anak Bangsa
Dikutip dari artikel berjudul "INLACIN Obat Herbal Diabetes, Fitofarmaka Karya Anak Bangsa", yang dipublikasikan oleh JamuDigital.Com disebutkan bahwa INLACIN adalah obat herbal Fitofarmaka dari bahan alam asli Indonesia- merupakan hasil riset dari Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) diluncurkan pada 19 Maret 2011 untuk memenuhi kebutuhan pasar global, kini telah pula dipasarkan ke berbagai negara.
INLACIN merupakan obat oral antidiabetik yang mengandung bahan bioactive fraction DLBS3233 yang berfungsi untuk memperbaiki resistensi insulin pada penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2. INLACIN telah memperoleh sertifikat halal, termasuk sistem jaminan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Bahan baku INLACIN dari tanaman Lagerstroemia speciosa (bungur) dan Cinnamomum burmannii (kayu manis). Obat ini membantu memperbaiki resistensi insulin melalui mekanisme mengembalikan fosforilasi pada reseptor insulin yang tepat yaitu tyrosine. Meningkatkan translokasi GLUT-4 (glucose transporter) dari sitoplasma menuju membrane, up regulator PPAR ү, sehingga terjadi sintesa GLUT-4 yang baru, serta menghalangi TNF-α yang diinduksi oleh lipolisis. Redaksi OMAIdigtal.id