Founder OMAIdigital, Karyanto sedang berada di Monique Sensok Pharmacy dan di Pharmacie Polyna- Keduanya di Kamboja pada Selasa, 17 Desember 2019. |
OMAIdigital.id- Derap optimisme pebisnis Indonesia di Kamboja terus bergerak dinamis. Berbagai peluang bisnis, termasuk bisnis memasarkan produk obat herbal Indonesia di Phnom Penh gencar diupayakan.
Saya berada di Kamboja- sejak 15 Desember 2019 hingga 18 Desember 2019 untuk melihat dari dekat dan bertanya ke berbagai pihak terkait di Kamboja tentang peluang pasar obat herbal Indonesia di Phnom Penh. Saya bertemu kalangan dokter di berbagai rumah sakit dan klinik. Bersua dengan pengusaha distributor obat dan toko obat di Kamboja.
Secara kebetulan, di hotel kami menginap yaitu di Almond Hotel Bassac River- yang berada di Sangkat Tonle Bassac, Khan Chamkarmon, Phnom Penh, Cambodia, juga dijadikan tempat menginap Delegasi Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang sedang mengikuti Pameran Dagang "The 14th Cambodian and Import-Export Goods Exhibition 2019."
Pameran dagang tersebut berlangsung dari 15-18 Desember 2019 di Koh Pich Convention and Exhibition Center, Kamboja sekitar satu kilometer dari hotel saya menginap.
"Salah satu ajang promosi produk Indonesia, agar dapat masuk ke pasar ekspor, antara lain dengan mengikuti pameran dagang antar negara," ungkap Noerma Benzil Hanny (Anggie), Direktur PT. Indofrance Abadi- dari Jepara yang mengekspor furniture ke berbagai negara, kepada Redaksi OMAIdigital.id - saat makan pagi di Hotel Almond Kamboja, Minggu, 15 Desember 2019.
- Berita Terkait: OMAI STIMUNO Forte, Menjaga Imunitas Keluarga Indonesia
- Berita Terkait: Dexa Group Dukung Ketahanan dan Kemandirian Farmasi Indonesia
- Berita Terkait: Tingkatkan Penggunaan Fitofarmaka di Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Sosialisasikan RKO
Pameran Barang Ekspor-Impor Kamboja ke-14 dan 2019 dibuka oleh Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, Perdana Menteri Kerajaan Kamboja pada Minggu siang, 15 Desember 2019. Perdana Menteri Hun Sen pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa Kamboja telah mengekspor barang dan jasa ke 147 negara.
Target ekspor utama Kamboja adalah USA, Eropa, Jepang, Cina, Korea, ASEAN, dan negara-negara lain. Kamboja telah mendiversifikasi produk dan pasar di mana ekspor Kamboja meningkat dari USD 5,7 miliar (atau 40,5 persen dari PDB) pada 2012 menjadi USD 13 miliar (atau 53,2 persen dari PDB) pada tahun 2018. Secara bertahap melakukan diversifikasi ekspor garmen ke produk lain.
Sedangkan nilai impor barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan ekonomi Kamboja dari 135 negara dengan nilai sekitar 65 persen dari PDB di tahun-tahun terakhir.
Sok Sabay Obat Herbal Indonesia di Kamboja
Sebuah kebanggaan tersendiri, jika produk obat herbal Indonesia dapat dibeli, dan dikonsumsi di negara orang. Sok Sabay (Apa kabar- Bahasa Kamboja) obat herbal Indonesia di Kamboja?
Ketika saya berada di sebuah toko obat- yang juga menjadi bagian dari sebuah Klinik- milik keluarga dokter di Kamboja- yaitu Pharmacie Polyna, pada Selasa, 17 Desember 2019- saya membeli obat batuk herbal yang diimpor dari Indonesia. Kebetulan, saya pagi hari ini mulai batuk.
Saya mengamati rak-rak obat di toko obat tersebut dan melihat beberapa produk obat herbal produksi Indonesia dipajang berbaur dengan berbagai produk lainnya. Hal serupa, saya lihat- ketika saya berada di PharmaMart- KhmerSoviet Friendship di Kawasan Khmer-Soviet Friendship Hospital, Kamboja. Sejumlah produk obat herbal Indonesia juga dijual di toko obat tersebut.
Jadi guys, produk-produk obat herbal Indonesia, mudah ditemukan di toko-toko obat di Kamboja. Nah, kalian jika sedang di Kamboja- apakah karena sedang bekerja, tugas bisnis, atau menjadi wisatawan- dapat membeli obat herbal produk Indonesia di toko-toko obat di berbagai wilayah di Kamboja.
Keberadaan obat herbal Indonesia di toko-toko obat di Kamboja, dan di instalasi farmasi rumah sakit- rumah sakit di Kamboja, tentunya sebuah kabar baik. Bahwasannya produk obat herbal Indonesia telah diterima oleh masyarakat kamboja dengan baik, dan juga diterima oleh kalangan tenaga kesehatan di Kamboja dengan baik, bahkan diaparesiasi oleh mereka.
Kita bangga obat herbal Indonesia mendunia. Okun cranh Cambodia, Terima kasih banyak Kamboja! Redaksi OMAIdigital.id