Stunting memperlambat perkembangan otak, berdampak keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis. |
OMAIdigital.id- OMAI ASIMOR memperlancar produksi ASI (Air Susu Ibu) sehingga sangat bermanfaat untuk membantu menurunkan angka stunting (kondisi balita kurang tinggi badan) di Indonesia.
Dr. Raymond R. Tjandrawinata, Molecular Pharmacologist Dexa Group memaparkan Survei di Indonesia- yang menyebutkan: Sebanyak 38% ibu berhenti memberikan ASI karena kurang ASI. Proporsi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebesar 58.2%. Faktor kesulitan produksi ASI: Psikologi Ibu dan Nutrisi.
ASI adalah nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Terapi Akupunktur dan Tuina membantu pelancaran ASI pada ibu muda. OMAI HerbaASIMOR terbukti membantu melancarkan ASI dan meningkatkan kepuasan ibu terhadap produksi ASI.
HerbaASIMOR mengandung Galatonol: fraksi daun Katuk dan daun Torbangun, dan Striatin: fraksi ikan Gabus. HerbaASIMOR memberikan ASI berkualitas, sehingga mampu sejak awal mengawal tumbuh kembang bayi di Indonesia," ujarnya saat webinar "Pendekatan Alami dan Akupunktur dalam Peningkatan Kualitas dan Kuantitas ASI demi Suksesnya ASI Eksklusif para Mamsi Muda," pada Minggu, 3 Januari 2021.
- Berita Terkait: OMAI Dipresentasikan pada Kegiatan G20: The Indonesian Healthcare Future Forward
- Berita Terkait: Membidik Pasar Herbal di Manila. Apa Saja Potensinya untuk Indonesia
- Berita Terkait: Breaking News: DPR Dorong OMAI Segera Digunakan di Sistem JKN
Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting, merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Stunting terjadi karena banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, masalah kesehatan pada bayi dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Stunting Menghambat Pertumbuhan Otak Balita
Tidak terlaksananya Inisiasi Menyusu Dini (IMD), gagalnya pemberian ASI eksklusif, dan proses penyapihan dini juga dapat menjadi salah satu faktor terjadinya stunting.1
Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.2
Apa yang dapat dilakukan orang tua untuk mengantisipasi perawakan pendek pada anak? Upaya pencegahan sebaiknya dimulai dari masa kehamilan.
Bagi ibu hamil, upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan, antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.
Selain itu, cara terbaik untuk mencegah stunting adalah dengan pemberian ASI eksklusif, yaitu pemberian air susu ibu tanpa makanan lainnya selama enam bulan pertama.3
HerbaASIMOR adalah Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang memiliki kandungan ekstrak daun Katuk, daun Torbangun dan ikan Gabus.
Ekstrak Daun Katuk memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolactin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui, sehingga dapat meningkatkan produksi ASI.
Ekstrak Daun Torbangun dapat meningkatkan sel epitel dan metabolism kelenjar susu, sehingga ASI dapat meningkat 65% tanpa mengubah kualitas gizi susu.
Ekstrak Ikan Gabus dapat meningkatkan hormon prolactin dan oksitosin, sehingga produksi ASI meningkat, mempercepat proses penyembuhan luka setelah melahirkan, memperkuat sistem kekebalan tubuh serta memberikan pemulihan dan kekuatan setelah melahirkan.
Dapatkan HerbaAsimor: di Apotek terdekat di rumah Anda atau secara online melalui: GoApotik di Tokopedia atau Shopee.
*Program Edukasi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Redaksi OMAIdigital.id
Referensi:
- https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting-2018.pdf
- http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-diabetes-melitus-dan-gangguan-metabolik/stunting-ancaman-generasi-masa-depan-indonesia
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek