![]() |
Kebijakan Fitofarmaka yang dimasukan ke Sistem JKN- BPJS Kesehatan dapat menstimulus peningkatan ekspor Obat Herbal ke pasar global. |
OMAIdigital.id- Redaksi OMAIdigital secara serial akan menurunkan artikel tentang Multiplier Effect Fitofarmaka jika masuk dalam Sistem JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)- BPJS Kesehatan-sebagai bagian dari proses hilirisasi sektor Farmasi memanfaatkan kekayaan Obat Bahan Alam (OBA) Nusantara.
Berikut ini update informasi dari Executive Director DLBS Dexa Group, Prof. Raymond Tjandrawinata tentang terus meningkatnya peluang pasar global produk-produk OMAI (Obat Modern Asli Indonesia) Fitofarmaka:
Pada 22 Maret 2025, tepat 25 Years Anniversary Dexa Medica Cambodia. A 25- years Journey of Healthcare Excellence in Cambodia. Diadakan di Sofitel Hotel, Phonm Penh.
Tampak hadir pada event tersebut, antara lain: Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno, Komisaris Dexa Group, Gracianti Soetikno Pandji, Direktur Utama Dexa Medica, Hery Sutanto.
- Berita Terkait: Tahun 2025 ini, Menkes Mengurus Fitofarmaka OMAI Masuk Fornas JKN
- Berita Terkait: Breaking News...Menkes: Peraturan Fitofarmaka Masuk Fornas Sudah Selesai
Prof. Raymond Tjandrawinata menuturkan bahwa Pak Ferry Soetikno pada kesempatan tersebut menekankan bahwa kehadiran Dexa Medica di Kamboja merupakan langkah untuk berkontribusi dalam rangka ikut serta menyehatkan masyarakat Kamboja.
"Kerja sama dengan Dynamic Group membuka kesempatan untuk perusahaan Indoensia yang masuk ke Kamboja dengan produk-produk obat yang berkualitas," ungkapnya.
Sedangkan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Santos Darmosumarto ketika menyampaikan sambutannya menegaskan tentang pentingnya investasi di Kamboja bagi perusahaan-perusahaan dari Indonesia.
Ketika presentasi pada event ini, Prof. Raymond memaparkan bahwa produk-produk obat yang berkualitas yang dipasarkan untuk para dokter dan masyarakat Kamboja.
"Komitmen yang telah membimbing kami selama seperempat abad. Hari ini, kami merayakan tidak hanya tonggak sejarah, tetapi perjalanan bersama dengan mengedepankan kepercayaan, inovasi, dan dedikasi untuk kesehatan yang lebih baik," urai Prof. Raymond.
Selama 25 tahun terakhir, Dexa Medica tetap teguh dalam misinya untuk menyediakan produk Farmasi berbasis bukti berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan profesional kesehatan di Kamboja dan pasien di Kamboja.
"Mari kita melihat ke belakang dengan rasa syukur dan melihat ke depan dengan semangat baru untuk keunggulan dan inovasi di bidang obat-obatan," ungkap Prof. Raymond Tjandrawinata.
Penghargaan Bergengsi Primaduta Award
PT. Dexa Medica melalui Dynamic Argon Co., Ltd. memperolah penghargaan Primaduta Award 2024, Kategori Promotor Produk Indonesia.
Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan Pemerintah Republik Indonesia atas kontribusi perusahaan sebagai distributor yang memasarkan dan mempromosikan produk Indonesia secara konsisten selama 25 tahun di Kamboja.
Penghargaan diberikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto kepada Komisaris Dynamic Argon, Tom Kimson dan General Manager Dynamic Argon, Budi Lim, pada Malam Apresiasi di Sofitel Phnom Penh Phokeethra, Kamboja, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Selain Dynamic Argon, KBRI Phnom Penh juga dianugerahi Penghargaan Primaduta 2024 sebagai Perwakilan Pendukung Ekspor Indonesia di luar negeri yang aktif melakukan kegiatan dan memfasilitasi masuknya produk Indonesia di negara akreditasi.
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja mencatat bahwa pencapaian ini menandai momen penting selama lebih dari 65 tahun hubungan diplomatik antara Kamboja dan Indonesia.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mengumumkan bahwa Primaduta juga telah diberikan kepada Dynamic Argon di Kamboja atas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Kamboja.
Saya meyakini penghargaan ini akan semakin mendorong kita untuk lebih cekatan dan berinovasi dalam meningkatkan perdagangan RI-Kamboja, serta memberikan dukungan bagi komunitas bisnis Indonesia di Kamboja," Dubes Santo dalam sambutannya.
Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan pemerintah Indonesia kepada Dexa Medica melalui Dynamic Argon.
"Produk Dexa sudah ada di Kamboja selama 25 tahun. Dexa Medica menjadi market leader di Kamboja dengan persepsi yang kuat pada produk berkualitas, SDM professional, distribusi beragam, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Karenanya, kami menyampaikan terima kasih yang mendalam atas apresiasi ini," kata Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno seperti dikutip di laman web Dexa Group.
Produk farmasi merupakan satu dari lima produk ekspor teratas Indonesia ke Kamboja. Menurut data Kementerian Perdagangan RI, ekspor Indonesia ke Kamboja mengalami peningkatan signifikan selama tiga tahun terakhir, dengan peningkatan 36 persen dari US$531,2 juta pada tahun 2021, menjadi US$725,6 juta pada tahun 2022, diikuti oleh peningkatan 17 persen menjadi US$849,2 juta pada tahun 2023.
Produk-produk Dexa Group yang diekspor ke Kamboja meliputi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) dan produk-produk unggulan lainnya.
Dexa Group Sukses Memasarkan Obat Herbal Modern di Kamboja
Dexa Group mulai memasarkan produk herbal modern ke Kamboja setelah sukses memasarkan ke Singapura. Ekspor produk obat herbal ini merupakan langkah Dexa Group untuk melengkapi range produk farmasinya di pasar ASEAN.
Melalui produk obat herbal modern ini, Dexa mampu memenuhi kebutuhan pasar terhadap obat-obatan berbahan alami yang banyak diminati di Indonesia dan pasar ASEAN lainnya, termasuk Kamboja. Ada pun obat herbal modern yang diluncurkan di Kamboja adalah obat batuk herbal HerbaKOF, obat herbal untuk meringankan pilek dan sakit tenggorokan HerbaCOLD, serta HerbaPAIN untuk sakit kepala dan nyeri otot.
Dexa Group secara resmi meluncurkan produk obat herbal modern seperti HerbaKOF, HerbaCOLD, dan HerbaPAIN pada Rabu (9 Januari 2019 ) di Kamboja.
Dexa Group optimis, produk herbal modern akan sukses di pasar Kamboja karena didukung dengan distributor yang handal dan sangat menguasai pasar, yakni Dynamic Argon.
Dengan pengalaman mengekspor produknya selama 18 tahun ke Kamboja, Dexa melihat potensi pasar herbal di Kamboja yang sangat potensial.
Dengan pertumbuhan pasar rata-rata dalam kurun waktu 2012-2017 (CAGR) mencapai 8%, penjualan produk herbal di Kamboja pada tahun 2017 mencapai 27649.5 juta KHR atau sekitar US$ 6,88 juta dollar.Ke depan, produk obat herbal modern akan dipasarkan di sejumlah negara di Asia dan Afrika.
Kamboja merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk farmasi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kamboja yang positif, populasi penduduk mencapai 16 juta jiwa, dan didukung dengan kerjasama bilateral yang harmonis, menjadi daya dukung pertumbuhan produk ekspor Dexa Group yang terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut Executive Director DLBS, Raymond Tjandrawinata, bahan baku alam Indonesia diformulasi dengan menggunakan metode pendekatan Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) yang berupa kombinasi teknik kimia, biokimia, serta farmakologi modern yang diaplikasikan untuk menapis berbagai bahan alam potensial untuk menjadi kandidat obat.
"Melalui proses Advance Fractionation Technology (AFT), bahan baku alam yang digunakan, mengalami proses ekstraksi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat dalam mengobati penyakit.
Bioactive Fraction yang memiliki kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak biasa ini, yang menghasilkan kandungan aktif untuk produk obat herbal modern," terang Raymond dalam keterangan pers pada Kamis, 10 Jnuari 2019 seperti dikutip dari laman https://amp.kontan.co.id/. Redaksi OMAIdigital.id