![]() |
Tanaman Obat Indonesia menjadi sumber Obat Bahan Alam untuk Kemandirian Farmasi Nasional. |
OMAIdigital.id- Redaksi OMAIdigital secara serial akan menurunkan artikel untuk mendukung Program Hilirisasi Obat Bahan Alam (OBA) sehingga dapat mempercepat menuju Kemandirian Farmasi Nasional.
Indonesia memiliki lebih dari 17.200 spesies tanaman obat yang tumbuh secara alami dari Sabang hingga Merauke. Dengan fakta ini, maka Indonesia dianggap sebagai salah satu negara dengan megabiodiversitas terbesar di dunia.
Sayangnya, potensi luar biasa ini belum tergarap maksimal untuk mendukung Kemandirian Farmasi Nasional. Hingga saat ini lebih dari 90% bahan baku obat di Indonesia masih diimpor, yang menyebabkan kerentanan sistem kesehatan terhadap krisis global, seperti yang terlihat selama pandemi COVID-19.
"Obat asli Indonesia jumlahnya 17.200 lebih yang terdaftar di BPOM sekarang. Tapi yang dikembangkan untuk menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT) baru 97. Berarti peluang pengembangannya masih sangat besar," ungkap Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar di Bandung, Kamis (16/1/2025).
Dari puluhan ribu spesies tanaman obat, sekitar 300 spesies telah dipelajari secara ilmiah. Produk Obat Modern Asli Indonesia Fitofarmaka baru 24 produk yang telah diuji memenuhi standar keamanan, khasiat, dan mutu untuk sehingga berstatus Fitofarmaka, kelas tertinggi dari Obat Bahan Alam.
- Berita Terkait: Tahun 2025 ini, Menkes Mengurus Fitofarmaka OMAI Masuk Fornas JKN
- Berita Terkait: Menkes Budi Gunadi Sadikin Diskusi dengan Founder OMAIdigital Karyanto
- Berita Terkait: OMAI Sukses Mendunia, Memanfaatkan Artificial Intelligence
Manfaat Ekonomi dan Kesehatan Nasional
Optimalisasi industri obat akan memperkuat sektor kesehatan dan membuka peluang ekonomi nasional yang besar. Kementerian Perindustrian memperkirakan bahwa pada tahun 2025, pasar obat herbal Indonesia akan mencapai Rp. 23 Triliun.
Dengan hilirisasi yang tepat, maka Indonesia dapat memperoleh berbagai benefit, yaitu:
- Mengurangi ketergantungan terhadap bahan impor
- Mendorong tumbuhnya industri farmasi nasional berbasis herbal
- Menyerap tenaga kerja lokal dari hulu (petani) hingga hilir (formulasi industri)
- Menjadi pemain utama di pasar ekspor herbal dunia
Beberapa tanaman yang telah terbukti memiliki potensi besar sebagai bahan baku obat antara lain:
- Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) - antiinflamasi, hepatoprotektor
- Meniran (Phyllanthus niruri) - imunostimulan
- Sambiloto (Andrographis paniculata) - antivirus dan imunomodulator
- Kunyit, jahe merah, pegagan, kumis kucing - memiliki khasiat farmakologis terverifikasi
Langkah Strategis Menuju Kemandirian Farmasi
Untuk mewujudkan potensi ini, dibutuhkan sinergi lintas sektor:
1.Riset dan Inovasi
- Mendorong universitas dan lembaga penelitian untuk fokus pada validasi ilmiah tanaman obat.
- Kolaborasi antara peneliti dan industri farmasi untuk komersialisasi hasil riset.
2.Regulasi dan Fasilitasi Pemerintah
- Dukungan dari BPOM dalam penyederhanaan perizinan produk berbasis bahan alam.
- Implementasi program Geber Fitofarmaka untuk mempercepat hilirisasi.
3.Penguatan Industri Hulu
- Standarisasi budidaya tanaman obat (Good Agricultural and Collection Practices/GACP).
- Penguatan ekosistem petani herbal lokal melalui insentif dan pelatihan.
4.Pendidikan Publik dan Tenaga Medis
- Edukasi tentang keamanan dan efektivitas OMAI agar diterima dalam layanan kesehatan.
- Sertifikasi dan pelatihan untuk tenaga kesehatan agar memahami integrasi herbal secara evidence-based.
Manfaat Ekonomi dan Kesehatan Nasional
Mengoptimalkan tanaman obat tidak hanya memperkuat sektor kesehatan, tetapi juga membuka peluang besar untuk ekonomi nasional. Kementerian Perindustrian memprediksi bahwa pasar obat herbal Indonesia bisa mencapai Rp 23 triliun pada tahun 2025.
Dari Warisan Leluhur ke Inovasi Masa Depan
Indonesia tidak perlu mencari sumber daya alam untuk pengembangan Farmasi dari negara lain. Apabila kekayaan biodiversitas Nusantara dikombinasikan dengan penelitian ilmiah dan strategi hilirisasi yang tepat, tanaman obat yang diwariskan leluhur dapat menjadi kekuatan baru.
Untuk mewujudkan kemandirian farmasi nasional dan menjadikan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) sebagai tuan rumah di negeri sendiri (dimasukkan dalam skema BPJS Kesehatan), sekarang adalah saatnya untuk menggali, mengolah, dan menduniakan warisan hayati Nusantara.
OMAIdigital Mendukung Obat Bahan Alam Indonesia Mendunia!