Jika OMAI Fitofarmaka masuk JKN maka akan terjadi multiplier effect pergerakan proses hilirisasi dari hulu ke hilir untuk mendukung produksi Fitofarmaka secara nasional. |
OMAIdigital.id- Dekan Sekolah Farmasi ITB, Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D. menyebutkan peluang dan potensi paling besar kemandirian di bidang kesehatan yaitu dengan memanfaatkan bahan alam.
Hal ini, dikarenakan sumber daya alam Indonesia sangat kaya untuk dijadikan sebagai obat bahan alam."Kalau boleh dikatakan, kita ini nomor satu di dunia bahan alamnya kalau kita gabungkan darat dan laut ya, jadi sangat mungkin kita untuk mandiri, ketahanan di bidang kesehatan," katanya.
Apalagi didukung dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. "Sudah dibuktikan, tadi salah satu staf kami mendapatkan penghargaan inovator marker untuk tanaman obat. Itu fungsinya untuk apa? Untuk melakukan standarisasi bahan alam kita supaya kualitasnya (memenuhi) standar, termasuk efikasi dan keamanannya," ucapnya seperti dikutip di laman m.jpnn.com
Di sisi lain, penyakit-penyakit yang banyak ditemui di tengah masyarakat seperti penyakit degeneraif yakni stroke, kardiovaskular, diabetes umumnya dapat diobati dengan obat bahan alam.
"Bagaimana mereka bertahan hidup dan bahkan lebih sehat, karena obat alam. Jadi, potensi yang sudah kita warisi sejak lama harus kita manfaatkan secara optimal. Itu harapan saya. Dan, Sekolah Farmasi ITB mendukung penuh hal ini," urainya lebih lanjut.
- Berita Terkait: DPR Mendorong OMAI Fitofarmaka Masuk Skema Program Jaminan Kesehatan Nasional
- Berita Terkait: AAM Gandeng IAI Mengupas Optimalisasi Bisnis Apotek Melalui GPOS Lite
- Berita Terkait: Fakultas Farmasi UGM Terus Perkuat Networking Menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Hal diatas, senada dengan yang dilakukan oleh Dexa Group yang sejak awal konsisten mendukung program kemandirian dan ketahanan kesehatan Indonesia.
Presiden Direktur PT Dexa Medica, Hery Sutanto disela-sela kegiatan Health Innovation Festival di Jakarta Convention Center (JCC), 8 November 2024 bahwa Fitofarmaka yang diproduksinya 100% asli bahannya dari Indonesia, kecuali mungkin kemasannya.
"Karena masih ada beberapa kemasan yang belum bisa di sini. Makanya, TKDN kami sudah di atas 80%, bahkan ada yang 90%," jelasnya.
Hery Sutanto menambahkan kemandirian kesehatan yang paling awal harus dilakukan adalah terkait bahan baku.
Hal ini karena jika mengandalkan obat-obatan berbahan baku kimia, maka bahan bakunya harus diimpor dari negara lain, masih butuh waktu lama untuk sampai level kemandirian.
Untuk mendorong kemandirian farmasi nasional, maka OMAI Fitofarmaka diharapkan masuk dalam formulasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Obat-obatan dari bahan alam ini sudah di depan mata, sudah ada produknya, sudah diuji klinis, sudah Fitofarmaka.
Kalau hal itu didukung pemerintah, maka sektor farmasi, universitas akan mendukung dengan riset-riset mereka. Bahkan, saya mendengar program yang sangat luar biasa dari ITB, itu pasti akan bergerak," tegasnya. Redaksi OMAIdigital.id