![]() |
Pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu diantara 17 jenis upaya kesehatan yang ada di Indonesia. |
OMAIdigital.id- Seminar on Integrative Medicine: The Role of Traditional Indonesian and Chinese Medicine in Conjunction with Western Medicine akan digelar pada Kamis, 30 Mei 2024 di Jakarta secara luring dan daring.
Adalah Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara dan Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) yang akan mengadakan Seminar Online ini.
Sejumlah Pembicara yang akan tampil adalah:
- dr. Then Suyanti, MM, Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Kemkes RI.: "Integrative Medicine in Indonesia"
- Prof. Mei Zhigang, Vice Dean of The College of Integrated TCM and Western Medicine HUCM: "Two Weapons to Guard The Health of Chinese People: The Traditional Chinese Medicine (TCM) Combined with The Western"
- Prof. Peng Qinghua, Vice President of Hunan University of Chinese Medicine (HUCM): "Treament of Common Eye Diseases with Chinese Medicine"
- Prof. Tian Xuefei, Dean of the International Education Institute HUCM: "Current Status of Tumor Treatment and Research with Integrated Chinese and Western Medicine"
- dr. Fenny Yunita, M.Si, Ph.D, Dosen Bagian Farmakologi FK Untar: "The Role of Herbal Medicine in Dengue Haemorrhagic Fever"
Meningkatkan Kompetensi Dokter
Tujuan seminar ilmiah ini: meningkatkan pengetahuan dokter, tenaga medis, staf pengajar dan mahasiswa kedokteran tentang peran pengobatan tradisional Indonesia dan Tiongkok dapat saling bersinergi dengan pengobatan modern dalam mengupayakan pengobatan yang optimal, baik melalui upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Output kegiatan ini: terjalin kerja sama yang berkesinambungan antara Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Hunan University of Chinese Medicine dan Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dalam mempromosikan pengobatan tradisional negaranya serta mewujudkan penelitian bersama, serta meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dokter dan tenaga kesehatan tradisional dalam rangka penerapan pelayanan kesehatan tradisional integrasi di Indonesia.
- Berita Terkait: Menkes Apresasi Nakes Kembangkan Herbal. Ada Dua Pendekatan Inovasi Obat Bahan Alam
- Berita Terkait: Ketua Umum PB IDI: Jika Sudah Diresepkan Dokter, OMAI Fitofarmaka Seharusnya Dapat Masuk Fornas BPJS
- Berita Terkait: Era Baru Pemanfaatan OMAI Fitofarmaka dalam Sistem Kesehatan Nasional di Indonesia
Peran Pemerintah untuk Pengembangan Pengobatan Tradisional
Pelayanan kesehatan tradisional telah diakui keberadaannya sejak dahulu oleh masyarakat, baik upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. WHO Congress on Traditional Medicine di Beijing pada tahun 2008 menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat dapat diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan.
Baik negara maju dan negara berkembang sudah mengembangkan serta menggunakan penggunaan obat tradisional yang diintegrasikan dengan pengobatan modern.
Pelaku pelayanan pengobatan tradisional berkembang seiring waktu. Ketertarikan terhadap pengobatan tradisional berkembang pesat seiring kebutuhan pasien, sehingga semakin banyak para klinisi kesehatan yang mempelajari pengobatan tradisional.
Peran pemerintah Indonesia dalam pengembangan pengobatan tradisional semakin tegas dengan memperjelas pilar melalui regulasi saintifikasi jamu, pembina kemitraan dengan berbagai lintas sektor, pendayagunaan sentra pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional.
Pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu diantara 17 jenis upaya kesehatan yang ada di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan sumber daya hayati (biodiversity) yang sangat besar dan melimpah. Kekayaan pengetahuan tradisional di bidang obat-obatan yang sangat beragam, dapat dikembangkan untuk pengobatan.
Indonesia memiliki 30.000 species tumbuhan dan diketahui sekurang-kurangnya 9.600 spesies tumbuhan berkhasiat sebagai obat dan kurang lebih 300 spesies telah digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri obat tradisional.
Pengobatan tradisional Tiongkok telah berkembang selama beberapa ribu tahun. Di dunia Barat, pengobatan tradisional Tiongkok dianggap sebagai pengobatan alternatif. Sedangkan di Tiongkok dan Taiwan, pengobatan ini menjadi bagian tak terpisahkan dengan pengobatan modern dan sistem kesehatan.
Teori-teori yang telah berumur ribuan tahun yang didasarkan pengalaman dan pengamatan serta sebuah sistem prosedur yang menjadi dasar pengobatan dan diagnosis. Namun demikian, pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan barat, melainkan dapat bersinergi untuk mengoptimalkan pengobatan. Redaksi OMAIdigital.id