![]() |
Edbert Orotodan, Direktur PT Medela Potentia,Tbk, Krestijanto Pandji (tengah) - Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Wimala Widjaja - Direktur PT Medela Potentia Tbk, usai paparan publik. |
OMAIdigital.id- PT Medela Potentia, Tbk (MDLA) segera ‘melantai’ di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Dikutip dari Prospektus Awal, Penawaran Umum Perdana Saham PT Medela Potentia, Tbk Tahun 2025 disebutkan, sebagai berikut:
Jadwal Masa Penawaran Awal: 11 - 17 Maret 2025, Tanggal Efektif: 25 Maret 2025, Masa Penawaran Umum: 27 Maret - 11 April 2025, Tanggal Penjatahan: 11 April 2025, Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 14 April 2025, Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia: 15 April 2025.
Indo Premier Sekuritas dan Mandiri Sekuritas menjadi penjamin pelaksana efek dari IPO PT Medela Potentia, TBK.
PT Medela Potentia Tbk (MDLA), perusahaan holding distributor dan produsen alat kesehatan, siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana (IPO) 3,5 miliar lembar sahamnya akhir Maret 2025 ini.
Dikutip dari prospektus awal IPO perseroan, MDLA akan menawarkan 3,5 miliar saham, atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, kepada publik.
Pada masa penawaran awal (bookbuilding) selama 11-17 Maret 2025, saham tersebut akan ditawarkan dengan rentang harga Rp.180-230 per lembar, sehingga MDLA diproyeksikan akan meraup maksimal Rp. 805 miliar dari aksi korporasi ini.
Sebagai perusahaan holding, MDLA bergerak di berbagai lini bisnis, termasuk distribusi produk farmasi dan alat kesehatan di Indonesia melalui PT Anugrah Argon Medica (AAM) dan PT Djembatan Dua (DD), serta di Kamboja lewat Dynamic Argon Co. Ltd. (DAC).
MDLA juga merupakan produsen pembalut luka lewat anak usahanya, PT Deca Metric Medica (DMM), serta memiliki platform B2B2C lewat PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA).
Setelah aksi korporasi, MDLA akan menyalurkan 86,4% dana IPO sebagai pinjaman dan setoran modal untuk AAM, 10% untuk DMM, dan 3,6% sisanya untuk KITA.
Berdasarkan prospektus awal, masa penawaran umum MDLA akan berlangsung pada 27 Maret 2025 hingga 11 April 2025, diikuti pencatatan saham di bursa pada 15 April 2025.
IPO MDLA akan didukung PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, sementara penjamin efek lainnya akan diumumkan kemudian.
Kelompok usaha kesehatan terkemuka di Indonesia, Medela Potentia (MDLA), berencana menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 15 April 2025.
Dalam IPO ini, Medela Potentia akan menawarkan sebanyak 3.500.000.000 lembar saham, yang setara dengan 25% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan.
Hal ini disampaikan dalam Public Expose dan Due Diligence Meeting, di Jakarta, pada Kamis 13 Maret 2025. Selama periode bookbuilding dari 11 Maret 2025 hingga 17 Maret 2025, harga saham akan ditawarkan dalam kisaran harga Rp.180 hingga Rp.230 per lembar.
Dari kisaran harga tersebut, Perusahaan berpotensi mengumpulkan dana sebesar Rp. 805 miliar.
Medela Potentia akan menggunakan dana yang terkumpul dari IPO ini untuk mendukung rencana strategis dalam inovasi dan ekspansi secara global.
Perusahaan mengambil langkah ini untuk memperkuat posisi sebagai salah satu pemimpin dalam industri pelayanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia maupun regional Asia Tenggara.
Memiliki pengalaman lebih dari empat dekade membangun akses kesehatan berkualitas, Medela Potentia dan entitas anak telah bertransformasi dari perusahaan penyedia layanan dan produk kesehatan, menjadi platform distribusi terpadu yang menyediakan beragam produk kesehatan serta perangkat medis, untuk memberikan akses luas terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi, infrastruktur, dan inovasi produk untuk mendukung kebutuhan layanan kesehatan Indonesia yang terus berkembang," ujar Krestijanto Pandji, Direktur Utama Medela Potentia, di Jakarta, Kamis 13 Maret 2025 seperti dikutip di laman web emitennews.com
Komitmen ini sejalan dengan visi Perusahaan untuk menjadi grup layanan kesehatan global terpercaya, serta memberikan nilai signifikan kepada pelanggan dan mitra bisnis.
Dalam mewujudkan visi tersebut, Medela Potentia berfokus pada penyediaan rantai pasokan serta jaringan distribusi yang kuat dan luas. Kemudian menerapkan sistem dan teknologi mutakhir, memastikan standar kualitas tertinggi dalam setiap produk, serta membangun talenta tim terbaik.
Kinerja Solid dan Pertumbuhan Konsisten Medela Potentia Kinerja Medela Potentia juga menunjukkan hasil positif, dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dua digit dengan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 11,8% dari 2021 hingga 2023.
Margin laba kotor perusahaan stabil di 9,4% dalam empat tahun terakhir, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi fluktuasi pasar sambil mempertahankan profitabilitas.
Perusahaan juga mencatat gross profit dengan CAGR sebesar 11,9% dalam tiga tahun, mencapai Rp 1,23 triliun pada 2023 dari Rp 1,08 triliun di 2021. Sebagai salah satu platform distribusi pelayanan kesehatan terintegrasi terbesar di Indonesia, Medela Potentia terus memimpin dalam distribusi farmasi etis dan manufaktur perangkat medis.
Perusahaan memiliki kehadiran dominan di sektor Cakupan Kesehatan Universal (UHC) Indonesia, memanfaatkan sistem e-katalog untuk memastikan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan transparan.
"Kekuatan keuangan dan posisi kepemimpinan pasar Medela Potentia menempatkan kami pada posisi yang baik untuk pertumbuhan berkelanjutan," jelas Krestijanto.
Masa Depan Bisnis Berkelanjutan & Investasi dalam Inovasi Melihat pertumbuhan positif ini, Medela Potentia akan berfokus pada tiga pilar strategis untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan di masa depan.
Ketiga hal tersebut meliputi:
- Ekspansi Pasar: Memperkuat infrastruktur domestik dengan cabang dan gudang baru, sambil menjajaki ekspansi regional di ASEAN.
- Modernisasi Distribusi: Berinvestasi dalam logistik berbasis AI, otomatisasi gudang (ASRS), dan platform digital untuk meningkatkan efisiensi.
- Diversifikasi ke Perangkat Medis: Memperluas kemampuan manufaktur internal dan membentuk kemitraan baru di bidang ortopedi, bedah invasif minimal, dan patologi.
Fokus ini dilakukan karena Perusahaan memiliki peluang besar untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan layanan kesehatan di Indonesia, terutama masa setelah berakhirnya pandemi Covid-19.
Demografi dan kondisi umum industri kesehatan Tanah Air menunjukkan komposisi populasi lanjut usia di Indonesia akan mencapai 24,5 juta orang pada 2028 atau meningkat sebesar 4,5% dari 2023.
Indikator kesehatan di Indonesia secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, dengan prevalensi diabetes mencapai 10,6%, tekanan darah tinggi 22,4%, dan tekanan darah glukosa 9,8%, serta kolesterol mencapai 37.7% dari populasi.
Gambaran ini menunjukkan kebutuhan tinggi terhadap pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau, serta akses merata dan berkualitas. Redaksi OMAIdigital.id