Hasil Pusat Riset OMAI Dexa Group sukses mendunia karena menggunakan Teknologi Kedokteran dan Kefarmasian Modern, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). |
OMAIdigital.id- Disrupsi Revolusi Industri 4.0 mengubah pranata riset, bisnis, pendidikan, kesehatan, gaya hidup dan banyak perubahan lainnya. Digitalisasi terjadi di semua sektor, termasuk pemanfaatan Artificial Intellience- AI (Kecerdasan Buatan) yang dapat menambah laju akselerasi riset sektor Farmasi dan Obat Herbal.
Simak yuks...Bagaimana Pusat Riset OMAI- Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang dilakukan Dexa Group mampu menghasilkan produk Obat Herbal inovatif dan ilmiah yang sukses di pasarkan di Pasar Nasional dan Pasar Dunia..!
Berkut ini wawancara khusus Founder OMAIdigital.id, Karyanto dengan Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Dexa Group, Prof. Dr. Raymond R. Tjandrawinata- Pakar Molecular Pharmacologist yang menekuni drug discovery dari bahan alam Indonesia:
Sejumlah itensi dari DLBS saat melakukan riset Obat Bahan Alam (OBA), adalah sebagai berikut:
- Menemukan bioactive fraction dari bahan alam Indonesia untuk indikasi penyakit tertentu dengan menggunakan molekul target.
- Mengembangkan produk bahan alam menggunakan pendekatan Farmakologi, baik secara in vitro dan in vivo.
- Mendapatkan data klinis dari pasien pada penyakit yang diriset.
- Mengembangkan fraksi/ekstrak yang memenuhi standar kualitas internasional.
Kegiatan litbang di DLBS, sudah diakreditasi secara independen oleh auditor KNAPPP (Kemenristek BRIN) dan AAALAC (Association for Assessment and Acreditation of Laboratory Animal Care International).
Pengembangan produk Obat Bahan Alam yang dilakukannya berdasarkan profiling Kimia dengan fase-fase sebagai berikut: Pengeringan, Ekstraksi, Ekstraksi dan Fraksinasi, Fraksionasi diikuti skrining molekuler, Teknologi Fraksinasi, Isolasi dan Sintetis.
Formulasi produk-produk obat herbal inovasi DLBS menggunakan metode pendekatan Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS)- kombinasi teknik kimia, biokimia, serta farmakologi modern yang diaplikasikan untuk menapis berbagai bahan alam potensial untuk menjadi kandidat obat.
DLBS juga menggunakan metode Advance Fractionation Technology (AFT), dalam proses pembuatan ekstraksi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat untuk mengobati penyakit. Bioactive fraction yang dihasilkan memiliki kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak biasa.
DLBS menggunakan sumber-sumber kehidupan organisme seperti tumbuhan, hewan, dan mikroba untuk bahan risetnya, agar menemukan obat-obat baru dari bahan alam Indonesia.
Pusat Riset OMAI Dexa Group juga memanfaatkan perangkat teknologi modern dan digitalisasi, antara lain yaitu: Molecular bioscreening, Metabolomics, Rasional drug design, Uji pharmacology hewan coba standar AAALAC Internasional, Uji klinik dengan GCP, Produksi BBA dan FG secara GMP, CPBBAOB, CPOTB, Sistem Halal, Penggunaan robotics pada proses produksi, dan eBatch records.
- Berita Terkait: Riset OMAI Mendunia, Sering Dipresentasikan Diajang Ilmiah Internasional
- Berita Terkait: 3 KEY POINT Pengembangan OMAI FITOFARMAKA
- Berita Terkait: Download eBook Prof. Raymond Tjandrawinata, PIONER PERISET OMAI
Produk DLBS Dexa Group memiliki empat jenis inovasi yang menjadi keunggulannya, yaitu:
- Diteliti dengan sistem Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) menggunakan kaidah farmakologi modern.
- Penelitian praklinis menggunakan kultur sel dan hewan coba yang dilakukan di fasilitas tersertifikasi KNAPP dan AAALAC (The American Association for Accreditation of Laboratory Animal Care) International.
- Mempunyai basis "evidence" secara klinis.
- Diproduksi dengan Advanced Fractionation Technology (AFT).
IEBA (Industri Ekstrak Bahan Alam) DLBS Dexa Hroup di Cikarang Jawa Barat menerapkan 5 Prinsip Utama IEBA, yaitu:
- Memanfaatkan biodiversitas bumi Indonesia,
- Menggunakan pendekatan Biomolecular Science,
- Menggunakan pendekatan medical evidence based medicine,
- Membangun khazanah Hak Atas Kekayaan Intelektual yang diakui di dunia internasional,
- Melakukan produksi yang accomply dengan Good Manufacturing Practices.
15 Keungulan dan Faktor Pembeda Riset OMAI Dexa Group
Pusat Riset OMAI DLBS Dexa Group- sebagai pioner riset OMAI- memiliki banyak faktor pembeda, sehingga unggul dalam banyak aspek. Pembeda tersebut adalah:
- Komitmen menggunakan 100% Biodiversitas Indonesia
- Discovery obat baru dari bahan alam dengan teknologi penapisan modern menggunakan metode TCEBS (Tandem Chemistry Bioassay System).
- Proses ekstraksi di DLBS menggunakan Advance Fractionation Technology (AFT)- proses pembuatan ekstraksi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat untuk mengobati penyakit. Bioactive fraction yang dihasilkan DLBS memiliki kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak biasa.
- Hasil risetnya dipatenkan selain di Indonesia, juga di berbagai negara (Hak Atas Kekayaan Intelektual- yang diakui di tingkat internasional)
- Uji klinis mengacu pada CUKB (Cara Uji Klinis yang Baik) yang ditetapkan BPOM
- Mendukung Kemandirian Obat Nasional
- Menggunakan pendekatan Biomolecular Science
- Menggunakan pendekatan EBM-evidence based medicine
- Melakukan produksi yang sesuai dengan Good Manufacturing Practices
- Kegiatan Litbang di DLBS, sudah diakreditasi independen oleh auditor KNAPPP (Kemenristek BRIN) dan AAALAC (Association for Assessment and Acreditation of Laboratory Animal Care International)
- Sertifikasi laboratorium, dan proses riset yang mengacu pada standart internasional (ISO, GCP International)
- Mendapat beragam penghargaan internasional dan nasional: WIPO Medal for Inventor Award, SINTA Award, Habibie Award, dan lain-lain.
- Hasil riset terindek di Jurnal Internasional dan Nasional (Scopus, SINTA, dan lain-lain)
- Mendapat trust dari profesi Kesehatan di Indonesia dan manca negara
- Dipasarkan di pasar nasional dan global market.
DLBS Dexa Group melakukan kegiatan riset di tingkat hulu dengan mengembangkan sediaan farmasi dan memproduksi Active Pharmaceutical Ingredients (API) yang berasal dari makhluk hidup. Di tingkat hilir, inovasi pengembangan dari DLBS ini menghasilkan 18 produk berizin edar Fitofarmaka dari 26 produk berizin edar Fitofarmaka di Indonesia.
Bahan baku yang dihasilkan DLBS merupakan hasil riset sendiri yang berasal dari biodiversitas Indonesia. "Dimulai dari penelitian biomolekuler, percobaan farmakologi hewan hingga uji klinis pada pasien-pasien di berbagai kota di Indonesia," ungkap Prof. Raymond Tjandrawinata.
Keberhasilan DLBS Dexa Group memproduksi bahan baku aktif obat herbal ini, tentu saja akan mendukung program pemerintah dalam kemandirian bahan baku obat nasional. Memberikan nilai tambah bagi Indonesia, karena bahan baku aktif obat herbal dari DLBS ini dipatenkan di Indonesia dan di Internasional melalui skema Patent Cooperation Treaty.
DLBS Dexa Group memiliki 56 paten di berbagai negara (Amerika, Eropa, Australia, Jepang, Korea, dan beberapa negara lain), dan 10 paten di Indonesia. Redaksi OMAIdigital.id