![]() |
Kepala Badan POM, Taruna Ikrar dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. |
OMAIdigital.id- Tantangan dan permasalahan dalam pengawasan obat dan makanan kini semakin kompleks. Hal ini- seiring dengan semakin berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, derasnya arus informasi, serta kebutuhan (demand) masyarakat Indonesia terhadap obat dan makanan yang semakin variatif.
Kehadiran Kepala BPOM diharapkan dapat memegang amanah untuk semakin memperkuat fungsi BPOM sebagai otoritas pengawas obat dan makanan di Indonesia dalam mendukung perkuatan sistem kesehatan nasional melalui ketersediaan obat dan makanan yang aman, berkhasiat/bermanfaat, dan bermutu.
Penguatan fungsi BPOM diperlukan untuk memberikan peran lebih besar di bidang kesehatan, termasuk peran di dunia internasional.
Seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kepala Badan POM, dr. Taruna Ikrar bergegas menuju ke kantor Badan POM dan menyatakan kesiapannya untuk langsung menjalankan tugas sebagai Kepala BPOM RI.
"Ini merupakan amanah yang berat. Bertanggung jawab untuk pengawasan obat dan makanan, ini tentu tanggung jawab dan bebannya sangat berat, terhadap 280 juta penduduk Indonesia saat ini," ujar dr. Taruna Ikrar seperti dikutip dalam Siaran Pers Badan POM.
- Berita Terkait: Produsen OBA Mendapat Apresiasi Badan POM, OMAI Fitofarmaka Masuk JKN untuk Kemandirian Obat
- Berita Terkait: Lihat Bagaimana OMAI Sukses Mendunia, Ternyata Juga Memanfaatkan Artificial Intelligence
- Berita Terkait: OMAI Fitofarmaka Indonesia Terkenal dan Menjadi Top Brand di Manila
Presiden Joko Widodo resmi melantik dan mengambil sumpah dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D. sebagai Kepala BPOM RI pada Senin, 19 Agustus 2024. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan di Istana Negara bersamaan dengan momen reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Keputusan pengangkatan Kepala BPOM ini didasarkan kepada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/PPA Tahun 2024 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.
dr. Taruna Ikrar adalah dokter dan ilmuwan yang mendalami bidang kefarmasian, jantung, dan saraf. Beliau pernah menjabat sebagai spesialis laboratorium di departemen anatomi dan neurobiologi di University of California di Irvine, Amerika Serikat. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia periode 2000-2003.
Sebelumnya, jabatan Kepala BPOM RI diemban oleh Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, M.C.P (periode 2016-2023). Kemudian jabatan tersebut dipegang oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPOM RI, yaitu Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS. (periode 2023-Agustus 2024).
5 Pesan Penting Presiden kepada Kepala Badan POM
Taruna Ikrar menjelaskan ada lima poin penting yang digarisbawahi Presiden RI untuk dikawal dalam masa kepemimpinannya di BPOM.
- Pertama: Memastikan produk makanan yang beredar di Indonesia aman, sesuai dengan status gizinya, dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
- Kedua: Memastikan peningkatan sinkronisasi dan koordinasi antarlembaga yang mendukung sistem pengawasan obat dan makanan.
- Ketiga: Mendukung kemandirian penyediaan obat di dalam negeri dan mempermudah akses obat yang diperlukan di dalam negeri sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
- Keempat: Mempercepat proses uji klinik obat hingga rilis dan dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia.
- Kelima: Memajukan reputasi Indonesia, melalui BPOM sebagai regulator pengawas obat dan makanan, untuk dapat sejajar di tingkat global. Redaksi OMAIdigital.id