Kembangkan Wellness Tourism, BPOM-UI Ciptakan Wellness Entrepreneur
Tanggal Posting : Selasa, 12 Desember 2023 | 10:17
Liputan : Redaksi OMAIdigital.id - Dibaca : 351 Kali
Kembangkan Wellness Tourism, BPOM-UI Ciptakan Wellness Entrepreneur
BPOM bersama Universitas Indonesia menggelar BPOM-UI: Entrepreneurship Day dengan tema Wellness Entrepreneur: Start Your Business.

OMAIdigital.id- BPOM bersama Universitas Indonesia menggelar BPOM-UI: Entrepreneurship Day dengan tema Wellness Entrepreneur: Start Your Business pada Jumat, 8 Desember 2023 yang merupakan pilot project dari BPOM-Campus: Wellness Entrepreneurship.

Sebuah program yang bertujuan untuk mengasah mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia agar memiliki jiwa entrepreneurship, khususnya di bidang obat bahan alam dan kosmetik.

Dengan memiliki keragaman hayati dan kekayaan budaya yang membentang luas, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan wellness tourism.

Sebuah kebanggaan dan nilai tambah dalam pengembangan wellness tourism, jamu juga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO pada Rabu, 6 Desember 2023.

Dikutip dari website BPOM, Plt. Kepala BPOM, Rizka Andalucia, capaian membanggakan tersebut turut menjadi tantangan untuk mengenalkan jamu ataupun obat herbal kepada seluruh dunia.

"Dengan bantuan mahasiswa dan akademisi untuk pengembangan obat herbal dari jamu hingga fitofarmaka bisa maju terus. Oleh karena itu, kolaborasi BPOM dengan UI merupakan sebuah langkah penting," jelasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia yang diwakili oleh Sekretaris Universitas Indonesia, Agustin Kusumayati menyampaikan bahwa Universitas Indonesia telah mencanangkan transformasi dari research university menjadi entrepreneurial university.

Menjadi suatu kewajiban universitas untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan jiwa entrepreneurship melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya BPOM.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada BPOM atas dukungan dan kerja samanya kepada Universitas Indonesia, melalui Fakultas Farmasi. Kegiatan BPOM-UI Entrepreneurship Day bisa mempertemukan mahasiswa dengan wirausahawan untuk belajar dari pengalaman pelaku usaha," ujar Agustin.

Dalam kegiatan ini dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara BPOM dan UI  tentang pemberdayaan masyarakat dan pelaku usaha di bidang obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik.

Kemudian dilanjutkan dengan aksi minum jamu bersama talkshow, doorstop, dan workshop. Narasumber dalam kegiatan talkshow, antara lain; Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama BPOM, Reri Indriani dan Mayagustina Andarini; Dekan Fakultas Farmasi UI, Arry Yanuar;  Direktur Mustika Ratu, Kusuma Ida Anjani; dan Founder Cafe Acaraki, Jony Yuwono. 

Dalam paparannya, Reri menjelaskan berbagai dukungan BPOM kepada UMKM terhadap kewirausahaan obat bahan alam dan kosmetik, seperti relaksasi dan simplifikasi proses perizinan sarana produksi, kebijakan pendampingan bagi UMKM obat bahan alam, dan keringanan biaya untuk UMKM obat bahan alam. Sementara untuk kosmetik, BPOM memberikan penambahan bentuk sediaan, registrasi/notifikasi bagi UMKM, dan pendampingan UMKM.

Sementara itu, Arry Yanuar menyampaikan program pharmapreneur yang dilakukan Fakultas Farmasi untuk mendukung UI sebagai entrepreneurial university. Program ini dilakukan melalui kurikuler (mata kuliah pengantar farmasi dan kewirausahaan), ko-kurikuler (open innovation faculty, pengabdian masyarakat, dan 3 minute pitching), dan extra kurikuler (start up forum inkubasi bisnis, hibah inovasi, UI Investment Forum, dan program kreativitas mahasiswa).

Selanjutnya, Mayagustina menyampaikan potensi bahan natural yang ada di Indonesia sebagai obat bahan alam yang terdiri dari jamu, obat herbal terstandar, fitofarmaka, dan obat bahan alam lainnya. Selain itu, potensi kosmetik tematik yang bersifat ikonik dan merupakan warisan dari suatu daerah. Contohnya adalah bedak dingin di Banjarmasin dan lulur spa di Bali.

Selain itu, Kusuma Ida Anjani menjelaskan memadukan kosmetik dan jamu sebagai wellness tourism. Misalnya saja kunyit yang memiliki manfaat bukan hanya sebagai jamu, tetapi juga untuk kulit, hal ini bisa mempromosikan kekayaan alam Indonesia kepada para turis.

Sedangkan Jony Yuwono memaparkan obat bahan alam, khususnya jamu perlu dikenalkan dan dipasarkan ke generasi muda melalui riset dan budaya. Apalagi, jamu kini telah diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

Selain talkshow dan workshop, lebih dari 400 peserta yang berasal dari mahasiswa dan dosen pengajar dari Universitas Indonesia, Universitas Pancasila, Universitas Gunadarma, Universitas Sahid, serta Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dapat mengelilingi pameran produk hasil industri dan UMKM obat herbal.

Pameran ini menampilkan produk-produk unggulan dari masing-masing industri yang dapat memberikan gambaran dan meningkatkan sisi enterpreneurship mahasiswa terkait dengan produk bahan alam dan kosmetik. 

Plt. Kepala BPOM berharap kolaborasi tidak berhenti pada kegiatan hari ini saja. Tetapi, langkah-langkah nyata yang akan dikerjakan antara BPOM dengan UI ataupun perguruan tinggi lain terus berlanjut.

"Diharapkan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di bidang studi farmasi atau yang related dengan obat herbal mampu mengembangkan potensi pendayagunaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dari studi empiris hingga high end technology," tutupnya. Redaksi OMAIdigital.id


Kolom Komentar
Berita Terkait

Copyright 2024. All Right Reserved

@omaidigital.id

MENULIS sesuai FAKTA, MENGABARKAN dengan NURANI

Istagram dan Youtube: