![]() |
Tokoh Nasional Periset OMAI, Prof. Raymond R. Tjandrawinata berkesinambungan menjelaskan proses hilirisasi OMAI pada event nasional dan internasional. |
OMAIdigital.id- Hilirisasi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) sukses di Pasar Nasional dan mampu menembus Pasar Global. Hilirisasi OMAI tidak sekadar pencapaian industri Farmasi Nasional, tetapi juga bentuk pengakuan masyarakat dunia terhadap kualitas obat herbal Indonesia yang kini diresepkan ribuan dokter di ASEAN.
Keberhasilan ini, tentu saja menjadi tonggak sejarah penting (milestones) dalam membangun kepercayaan masyarakat dunia, khususnya tenaga medis global, terhadap efektivitas khasiat dan keamanan Produk Obat Herbal OMAI.
Sebuah fakta bahwa Indonesia- dengan kekayaan biodiversitasnya, memiliki potensi besar dalam pengembangan OMAI.
Keunggulan OMAI dalam Proses Hilirisasi
OMAI berbeda dari obat herbal tradisional karena telah melalui proses saintifikasi, uji klinis, serta standarisasi yang ketat sesuai regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan standar farmasi internasional, misalnya WHO dan ASEAN Harmonization.
Simak yuks, Apa Saja Keunggulan Utama OMAI, berikut ini:
- Berbasis Riset Ilmiah: Produk OMAI dikembangkan melalui penelitian oleh saintis Indonesia menggunakan teknologi Farmasi modern, dan diproduksi oleh industri Farmasi Nasional di Indonesia dengan standar Internasional.
- Teruji Klinis: Sebelum masuk ke pasar, OMAI telah melewati uji praklinis dan uji klinis yang membuktikan efektivitas khasiat dan keamanannya.
- Mengimplementasikan Regulasi dan Standarisasi Internasional: Produk OMAI yang telah memenuhi standar global, sehingga semakin mudah diterima oleh pasar internasional.
- Diresepkan oleh Para Dokter ASEAN: Ribuan dokter di Indonesia dan ASEAN telah menggunakan OMAI dalam praktik medis mereka, sehinga semakin meningkatkan kepercayaan tenaga medis dunia terhadap produk ini.
- Menjadi Keunggulan Daya Saing Indonesia: Kesuksesan OMAI di pasar Nasional dan pasar Global telah mengangkat keunggulan daya saiang produk herbal Indonesia untuk kesehatan masyarakat dunia.
Sejumlah Produk OMAI yang sukses di Pasar Nasional dan Glonal, antara lain: - Terbuat dari bioactive fraction Kayu Manis sebagai bahan baku produk Inlacin dan Redacid, bioactive farction daun Bungur untuk produk Inlacin, bioactive fraction daun Katuk untuk produk Morlactan dan HerbaAsimor, bioactive fraction daun Meniran untuk produk Stimuno, dan bioactive fraction rimpang Jahe untuk produk HerbaKOF.
Strategi Hilirisasi Menuju Pasar Global
Produsen OMAI terus memperluas penetrasi OMAI ke pasar internasional, sehingga diperlukan beberapa strategi utama:
- Peningkatan Standarisasi dan Sertifikasi: Mengikuti standar internasional seperti GMP, ISO, dan sertifikasi halal untuk meningkatkan daya saing global.
- Edukasi dan Sosialisasi ke Tenaga Medis Global: Melakukan seminar, publikasi jurnal ilmiah, meningkatkan pemahaman dokter dan tenaga kesehatan lainnya tentang khasiat dan manfaat OMAI.
- Ekspansi Pasar Ekspor: Terus mengembangkan dan memperluas akses pasar internasional.
Hilirisasi OMAI yang sukses di pasar nasional dan global menjadi bukti bahwa obat herbal Indonesia mampu bersaing dan diakui di tingkat dunia.
Dengan diresepkannya OMAI oleh ribuan dokter di ASEAN, ini menunjukkan peningkatan kepercayaan tenaga medis global terhadap kualitas dan efektivitas obat herbal Indonesia.
Langkah selanjutnya adalah memperkuat inovasi, standarisasi, dan strategi pemasaran agar OMAI semakin dikenal dan digunakan secara luas dalam sistem kesehatan internasional, sehingga Indonesia dapat menjadi pusat industri farmasi berbasis herbal yang diakui dunia.
Penjelasan Tokoh Nasional Periset OMAI
"Jadi kalau dilihat, motivasi kita itu besar sekali untuk memajukan Indonesia. Kita itu sangat bangga kalau obat kita itu yang kita produksi di Indonesia digunakan para dokter di negara-negara lain. Wah! Hasil penelitian kita ini benar-benar dihargai, sampai pasiennya bisa sembuh," ujar Direktur Business Development and Scientific Affairs Dexa Medica, Prof. Raymond R Tjandrawinata di Tangerang Selatan, Banten, 5 Februari 2025 seperti dikutip di laman web: kompas.id
Prof. Raymond R Tjandrawinata adalah Tokoh Nasional Hilirisasi OMAI yang karyanya membanggakan Indonesia di pentas dunia. Bersama Tim DLBS Dexa Group, Prof. Raymond telah dan akan terus menghasilkan hilirisasi produk OMAI sebagai Fitofarmaka kebanggaan Indonesia.
Produk Fitofarmaka produksi Dexa yang dipakai pasar asing, antara lain adalah inlacin yang digunakan untuk penderita diabetes. Ada pula obat Disolf untuk memperbaiki sirkulasi darah yang menggunakan bahan dari fraksi Lumbricus rubellus (cacing tanah).
"Fraksinya (bagian kecil) yang diambilnya, jadi bukan cacing tanahnya yang digiling. Ini fraksinya saja," ujar Raymond.
Obat Disolf ini ketika diresepkan berbarengan dengan obat imbumin dari fraksi ikan gabus ternyata membawa "keajaiban" medis.
Gabungan dari dua obat ini telah digunakan dokter di Filipina dan terbukti bisa mencegah amputasi kaki bagi pasien penderita diabetes. Luka pada pasien diabetes dipulihkan karena obat tersebut memperbaiki jaringan tubuh agar tidak mati.
"Dokter Filipina menunjukkan ternyata bisa mencegah orang-orang yang mestinya dipotong kakinya. Banyak kaki diabetes, luka yang tidak bisa disembuhkan. Ini belum dipakai di Indonesia. Di Filipina sudah dipakai. Begitu sakit sedikit, dia diresepkan," kata Raymond.
Selain di Filipina, obat-obatan yang diproduksi oleh Dexa Medica pun diresepkan oleh dokter-dokter di Kamboja dan Singapura. Pasar ekspor produknya juga mencakup Myanmar, Vietnam, dan Nigeria. Pasar Kanada dan Amerika Serikat juga bisa mengakses obat asli Indonesia ini lewat Amazon.
Para dokter di berbagai negara tersebut percaya pada khasiat obat modern asli Indonesia lewat proses edukasi. "Yang kita tekankan dulu. Ini obat modern. Terus dia tanya, dari mana Indonesia? Kok bisa Indonesia menemukan ini? Indonesia itu kan terbelakang. Selalu pikirannya kayak gitu," tambahnya.
Raymond kemudian meyakinkan para dokter bahwa Indonesia memiliki saintis andal. Hasil riset terkait khasiat obat pun sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional.
"Penerimaan mereka terhadap obat modern asli Indonesia itu lebih tinggi daripada di Indonesia. Ini yang sangat disayangkan," kata Raymond.
Hingga kini, dokter-dokter dari Filipina telah menggunakan obat modern asli Indonesia (OMAI) dengan volume yang jauh lebih besar daripada dokter di Indonesia. Mereka juga melakukan uji klinik penggunaan OMAI bagi pasien di Filipina.
"Ini menandakan bahwa sebetulnya obat modern Indonesia itu efikasinya tidak kalah dengan obat kimiawi yang mereka juga bisa pakai," ucap Raymond. Redaksi OMAIdigital.id