![]() |
Dolan Bareng Menyatukan Kami. Perhelatan FA UGM 81 yang Mendebarkan Menanjaki Puncak Galunggung yang Terselimuti Kabut, 22-25 Juni 2023. |
OMAIdigital.id- Garitan ini hanya sedikit saja- yang mampu melukiskan betapa mendebarkannya- saat menanjaki Puncak Galunggung yang menyimpan kisah pilu karena dahsyatnya letusan gunung berapi itu.
Apalagi, kami yang mendaki adalah bukan penghoby naik gunung, dan sudah manula lagi. Keseruannya menjadi bagian dari episode demi episode yang membahagiakan kami, setiap kali kami berhelat mengadakan "Dolan Bareng" FA UGM 81.
Jalinan persahabatan kami (Alumni Fakultas Farmasi UGM 1981- FA UGM 81) senantiasa persisten, erat dan kokoh kendati waktu berlalu dan tahun bergulir! Edisi "Dolan Bareng"- kami helat... tiada henti dari termin ke tenggat waktu berikutnya.
Saat pandemi COVID-19, telah menunda banyak agenda "Dolan Bareng" yang sudah kami susun, antara lain: perjalanan wisata di Tasikmalaya, Jawa Barat yang memiliki pesona indahnya ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta: Puncak Gunung Galunggung.
Sebelum COVID-19, "Dolan Bareng" FA UGM 81- pernah menyusuri puncak Kawah Gunung Bromo, di Jawa Timur (26-27 Oktober 2019). Dan puluhan kali reuni dihelat bertebar di penjuru negeri.
Garitan (catatan) ringan ini- tentu hanya mampu untuk sekilas melukiskan rasa kebahagian yang membuncah diantara kami- yang dulu praktikum bersama, kuliah bersama, mengulang ujian bersama. Kini sebagian besar dari kami telah memiliki cucu lebih dari satu.
Dolan Bareng Edisi Puncak Galunggung
Pada Minggu pagi, 25 Juni 2023- kami akan melakukan ekspedisi menanjaki puncak Gunung Galunggung, di Tasikmalaya, Jawa Barat yang sering terselimuti oleh kabut. Untuk itu, kami menyiapkan diri dengan serius.
Teman-teman FA UGM 81- mulai melakukan perjalanan dari rumah masing-masing- secara bergelombang mulai Kamis 22 Juni 2023: ada yang dari Malang, Klaten, Sragen, Solo, Yogya, Semarang, Jakarta menuju Bandung di rumah sahabat kami- apoteker Nunuk di Komplek Perumahan Bumi Panyawangan Real Estate, Kabupaten Bandung.
Langkah pertama yang dilakukan adalah agar tubuh kami fit- saat melakukan pendakian, maka asupan gizi harus menjadi program pertama untuk semua anggota tim yang akan melakukan ekspedisi.
Beruntung- sebagai tuan rumah di Bandung dan juga nanti di Tasikmalaya adalah sahabat kami apoteker Nunuk, dan suaminya mas Elan- purnawirawan perwira tinggi Polri- jadi urusan gizi dan persiapan fisik pasti disiapkan dengan teliti. Maka, kami pun- siap untuk menyongsong ekspedisi Menanjaki Puncak Gunung Galunggung.
Latihan Fisik dan Spiritual Sebelum Menanjaki Puncak Galunggung
Jumat pagi, 23 Juni 2023- hampir semua peserta sudah kumpul. Dengan seragam Kaos Biru, kami lahap menyantap sarapan pagi aneka masakan sunda. Tepat pukul 07.00 WIB, rombongan dengan Bus meluncur ke Dago Dream Park, Kawasan Lembang, Bandung.
Di wahana yang sejuk ini, kami latihan fisik berjalan kaki ke sana ke mari- menikmati indahnya destinasi wisata outdoor yang cukup menguras energi. Setelah keringat mengucur- sambil menikmati spot-spot yang asyik di Dago Dream Park, kami berangkat mencari masjid yang searah ke kawasan Masjid Aljabar- yang kini jadi ikonik kota Bandung itu.
Usai sholat Jumat di sebuah masjid kawasan Lembang, kami makan siang dengan menu sayur lodeh di Kopi Picnic, dan mampir juga ke Toko Kue Kartikasari. Selanjutnya kami menuju Masjid Al Jabbar- yang ramai dikunjungi setiap hari oleh masyarakat setempat dan dari berbagai daerah.
Masjid Raya Al Jabbar berada di Gedebage, Kota Bandung, di desain oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ada museum sejarah Islam di Indonesia dan Jabar, ada taman-taman Nabi dan Rasul yang mengeliling bangunan utama.
Peresmian Masjid Raya Al Jabbar diresmikan pada hari Jumat, 30 Desember 2022. "Kami harapkan orang datang ke sini bermunajat, berselawat, bersalat, pulangnya dapat ilmu tentang sejarah (Islam) kemudian pulang bahagia. Itu kira-kira penjelasan," harap Ridwan Kamil saat peresmian Al Jabbar, seperti dikutip situs jabarprov.go.id
Rekan-rekan FA UGM 81 yang beragama Islam-khusyuk sholat di masjid, sambil menunggu waktu sholat Magrib tiba untuk sholat berjamaah. Usai sholat Magrib kami menuju rumah Nunuk untuk makan malam, bernyanyi bersama, dan latihan dance! Inilah agenda kami pada hari 23 Juni 2023.
Masih dalam rangka menyiapkan fisik dan spiritual kami, agenda pada Sabtu, 24 Juni 2023, setelah sarapan pagi, tepat 07.30 WIB kami berangkat ke Garut dengan Kaos seragam warna hijau.
Latihan fisik kami lakukan lagi di kawasan wisata Antapura, Garut. Wisata outdoor ini di desain kombinasi persawahan dengan tanaman padi yang menghijau dan lereng gunung- dengan kontur naik dan turun.
Jadi semua peserta "Dolan Bareng" FA UGM 81, harus ekstra capek untuk melatih fisik dengan jalan kaki-naik turun mengikuti aneka spot yang indah dan alami ini. Kendati matahari mencurahkan panasnya, namun angin dingin nan sejuk sepoi-sepoi berembus menjadikan tubuh kami adem seperti terhembus oleh mesin pendingin AC!
Usai dari Antapura, kami menuju Perumahan Sukamulya, Kota Tasikmalaya, sebagai persiapan terkahir mendaki Puncak Gunung Galunggung. Malam ini, kegiatan dibatasi pukul 24.00 WIB, agar cukup waktu untuk istrirahat.
Makan malam dengan menu ikan dan seafood- diiringi organ tungal, di rumah Nunuk yang hanya sekitar 100 meter dari penginapan kami menginap. Sambil makan malam, rekan-rekan bernyanyi bergantian, bercerita mengenang kebersamaan kami semasa kuliah dulu.
Wilujeng Sumping di Pesona Puncak Galunggung
Rencana menuju puncak Galunggung dilakukan pukul 03.00 WIB pagi hari- agar dapat melihat matahari terbit dari puncak Galunggung. Namun, plan ini diubah karena semalam hujan turun, dipastikan dengan berangkat sepagi itu masih terhampar kabut tebal, dan berbahaya untuk menuju puncak Galunggung.
Maka diputuskan berangkat dari penginapan tepat pukul 07.00 WIB, untuk kami bergegas siap menadaki Puncak Galunggung.
Malam harinya, Anung membagikan produk suplemen Kesehatan Vitacee Gold (multivitamin) produksinya- yang bermanfaat memenuhi kebutuhan Vitamin C, Vitamin D3 dan Zink- untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Sedangkan Karyanto membagikan Minyak Boreh NOKILIR- yang diproduksinya untuk membantu menghilangkan pegal linu, kaku otot dan nyeri.
So... pasukan FA UGM 81 siap mendaki, siap menuju Puncak Galunggung menyambut sinar mentari pagi. Jarak dari penginapan hingga ke lereng gunung Galunggung ditempuh dengan bus sekitar 1 jam, kemudian berganti dengan mobil kecil untuk mencapai basecamp terakhir yang dapat dijangkau kendaraan roda empat!
Dikutip dari Wikipedia, Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut. Puncak tertingginya adalah puncak beuti canar- ketinggian 2240 Mdpl.
Terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Untuk mencapai bibir kawah Gunung Galunggung, dibangun sebuah tangga sebanyak 620 anak tangga. Gunung ini memiliki 2 puncak yaitu Puncak Dinding Ari dan Puncak Beuticanar. Kedua puncak tersebut dapat dijangkau dengan cara mendaki melalui jalur yang tersedia.
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1822. Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur.
Pada 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa. Letusan berikutnya terjpada pada 1894, pada 1918, dan pada 5 Mei 1982.
Terjalnya Tangga Memaksa Kami Hanya Mengutus Enam Pendaki
Setiba di lereng Puncak Gunung Galunggung sekitar pukul 08.00 WIB- kami sarapan di warung dengan menu nasi pecel, lauk gorengan dan telur asin. Ada juga yang cukup dengan sarapan mie rebus dan telur asin.
Sejam kemudian setelah menganalisa medan- dengan bertanya kepada beberapa pihak, yaitu security, dan tukang ojek yang cukup banyak mangkal di lokasi itu, untuk medapat gambaran medan pendakian menuju Puncak Galunggung dan rutenya!
Dari pos dimana bus kami berhenti, harus dilanjutkan dengan mobil yang lebih kecil, karena jalannya relatif semakin kecil dan dengan tanjakan yang terus meninggi. Sekitar 5 mobil kecil yang mengantar kami menuju basecamp terkahir dimana pendakian akan dimulai!
Dari basecamp ini, kita dapat naik melalui Tangga Biru- yang berjumlah 620 anak tangga menuju Puncak Gunung Galunggung- yang dari puncak ini terpampang hamparan Kawah Gunung Berapi Galunggung.
Mengingat kondisi kami- yang sudah manula, maka hanya enam rekan kami yang mendaki melalui 620 anak tangga menuju puncak Galunggung, yaitu Kelompok 1: Utami dan EdiMur. Disusul Kelompok 2: Ig. Muryanto, Djokrus, Agus Sutanto, dan Suami Kuntarti (Naryo). Keenamnya mewakili kami untuk mendaki menuju Puncak Galunggung!
Kami yang lainnya- tetap memberikan semangat dengan teriakan-teriakan dari bawah. Setelah enam rekan kami tidak terlihat lagi- hilang penampakannya, karena tangga terus menanjak dan bebelok, kami segera berburu tukang ojek untuk menyusul mereka mendaki!
Tidak kalah memacu andrenalin kami, saat menuju puncak Galunggung dengan jalan menanjak naik setapak melingkar-lingkar menggunakan sepeda motor! Saat menikung dan menanjak, adalah posisi yang menakutkan, karena di sampingnya jurang menganga..!
Berkali-kali kami menahan nafas saat rute menikung, menanjak, menikung lagi menanjak lagi. Di sepanjang jalan yang menanjak dan menikung itu, dibangun beberapa monumen yang dapat dijadikan spot berfoto yang bagus. Dan kami pun turun untuk berfotoria.
Horeee....Kami sudah sampai puncak Gunung Galunggung! Ternyata kami mendahului dari enam rekan kami- yang mendaki menaiki tangga, yaitu: Utami, EdiMur, Ig. Muryanto, Djokrus, Agus Sutanto dan Naryo- yang mendaki 620 tangga untuk mencapai puncak.
Segera kami menuju puncak tertinggi tempat dikibarkan bendera Merah Putih untuk berfotoria, merayakan capaian kami berdiri di Puncak Gunung Galunggung.
Sesaat kemudian, saya lihat Utami dan EdiMur juga sudah menuju ke pelataran bendera Merah Putih untuk merayakan pendakian mereka...!
Kemudian disusul Kelompok 2: Ig. Muryanto, Djokrus, Agus Sutanto, dan Suami Kuntarti (Naryo) tiba di area Puncak Gunung Galunggung. Mereka berenam mendaki, dan kami yang lainnya hanya menemani bersama ojek kami..menyusuri jalur melingkar berkelok-kelok!
Setelah puas memandangi Puncak Galunggung, Kawah Galunggung, Lereng-Lereng Galunggung, aneka tumbuhan di sekitar Puncak Galunggung- sambil menyeruput wedang bandrek, akhirnya kami harus turun meninggalkan Puncak Galunggung.
Semuanya, turun dari Puncak Galunggung dibantu oleh mas Tukang Ojek..tarik mang, kecuali Ig. Muryanto, Djokrus, Agus Sutanto, dan Suami Kuntarti (Naryo) turun melewati tangga yang tadi mereka naiki. Jadi mereka berempat naik dan turun tangga sebanyak: 1.240 anak tangga!
Alhamdulilah pernah sampai ke Puncak Galunggung walau tidak mendaki, dibantu mas tukang ojek menyusuri ngarai menuju ke puncak. Wilujeng sumping Puncak Galunggung....!
FA UGM 81 Sore Sahabat Kami
"Dolan Bareng" adalah media kami untuk terus merajut tali persahabatan- dengan tetap menampilkan sikap egaliter- selayaknya kami dulu saat bersama menjalani rutinitas praktikum, membuat laporan, kuliah, dan ujian.
Seiring dengan banyaknya kegiatan kami, semakin banyak pula pasangan dari FA UGM 81 yang ikut serta- yaitu istri dan suami teman-teman kami.
Kisah cinta teman-teman pun tak luput dari perbincangan kami saat bersua. Ternyata, cukup banyak yang sudah mulai menemukan jodohnya saat masih kuliah. Sehingga mereka suka dijemput oleh calon suaminya, usai praktikum dan kuliah. Nah, mereka-mereka inilah yang kita sebut FA UGM 81 Sore. Karena berani munculnya setelah sore hari.
Sebelum menjemput pulang praktikum, ada yang mengintip dulu dibawah pohon cemara 7 di pelataran Gedung Pusat.
Begitu si Bibir Merah sudah tampak di pintu keluar kampus Farmasi, barulah merapat! Ini hanya sedikit modus yang dapat dikisahkan, masih banyak lagi modus-modus yang bikin ngakak. Ternyata...banyak cara merebut cinta anak Farmasi.
Teman-teman FA UGM 81 Sore inilah, yang kini menjadi bagian dari kami. Kami bersyukur, karena kehadiran mereka semakin menambah erat jalinan persahabatan kami. Biarlah takdir mereka membersamai kami. Semangat ya teman-teman FA UGM 81 Sore. Masih banyak perjalanan akan menanti....! Nikmatilah tadkirmu...
Ucapan terima kasih kami yang tiada terhingga, kepada Nunuk dan Mas Elan yang telah berkenan menjadi host selama kami di Bandung dan Tasikmalaya. Dengan full services, plus Patwal Polri selama kita beraktifitas di Bandung dan Tasikmalaya.
Salam sehat, Karyanto- 4424/FA UGM 81
Tim Pendakian Puncak Gunung Galunggung:
1.Nunuk & Elan (suami), 2.Riyas & Ina (putri), 3. Murhandini, 4. Utami & Raudin (suami), 5. Karyanto & Sri Ratna (istri), 6. Dian & Tri H (suami), 7. Ig. Muryanto, 8. Edmur, 9. Mustofa,10. Antik, 11. Astuti & Maryono (suami),12. Kuntarti & Naryo (suami), 13. Ratna & Agus Salim (suami), 14. Agus Sutanto, 15. Edi Mey & Ny Edmey (istri), 16. Laksmi, 17. Indiyah & Bambang (suami), 18. Anung, 19. Djokrus, 20. Isywara & Tutik (istri), 21. Anton & Christin (istri), 22. Jatmiko, 23. Ramlah, 24. Partini, 25. Endah & putrinya, 26. Husin.