Cegah Penyakit Jantung, Kemenkes Ajak Masyarakat Menerapkan Perilaku CERDIK dan PATUH
Tanggal Posting : Selasa, 26 September 2023 | 10:43
Liputan : Redaksi OMAIdigital.id - Dibaca : 146 Kali
Cegah Penyakit Jantung, Kemenkes Ajak Masyarakat Menerapkan Perilaku CERDIK dan PATUH
Cegah penyakit jantung sejak dini, terapkan perilaku CERDIK bagi yang sehat dan PATUH bagi penyandang penyakit jantung dan PTM.

OMAIdigital.id- Hari jantung sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September, dengan mengusung tema global di tahun 2023 adalah "Use heart Know Heart" dan tema nasional "Kenali jantung sehatmu, sayangi jantungmu".

Tema ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit jantung yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan Masyarakat agar terus menerapkan perilaku CERDIK bagi yang sehat dan PATUH bagi penyandang penyakit jantung dan PTM lainnya.

Sebagaimana perilaku CERDIK yang dimaksud adalah:

  • C : Cek kesehatan secara teratur
  • E : Enyahkan asap rokok
  • R : Rajin berolahraga
  • D : Diet yang seimbang
  • I : Istirahat yang cukup
  • K : Kelola stress dengan baik.

Khususnya bagi penyandang penyakit tidak menular (PTM) agar rajin kontrol dan minum obat dengan PATUH:

  • P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
  • A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
  • T : Tetap diet dengan gizi seimbang
  • U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman.
  • H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik

Dilansir dari laman Kemenkes, Direktur P2P PTM, Dr. Eva Susanti pada pertemuan media melalui zoom pada Senin, 25 September 2023 mengatakan momentum peringatan hari jantung sedunia agar menjadikan komitmen bersama mewujudkan keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan yang tertuang pada pilar transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024 meliputi transformasi layanan primer untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Dengan momentum ini, marilah kita tingkatkan upaya dan komitmen yang kuat dari kita bersama untuk dapat mewujudkan keberhasilan Indonesia di bidang kesehatan yang tertuang pada pilar transformasi sistem kesehatan tahun 2021-2024 meliputi transformasi layanan primer yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program promosi dan edukasi dan skrining Penyakit jantung melalui penguatan pada layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer," Kata Dr. Eva.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Tak heran penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Paling sering menyerang kelompok usia produktif, sehingga mortalitasnya menyebabkan beban ekonomi dan sosial terhadap masyarakat.

Di Indonesia kematian akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, yang terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, Penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Institute for Health Matrics and Evaluation, 2019).

Berdasarkan data BPJS pada november tahun lalu menunjukkan sebesar Rp 10,9 Triliun digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan penyakit jantung dan pembuluh darah dengan jumlah kasus 13.972.050.

Tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang. Perilaku tersebut merupakan salah satu kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) serta berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.

Memiliki tubuh yang sehat seseorang bisa produktif dalam melakukan aktivitas serta terhindar dari berbagai penyakit yang mengancam. Sehingga dengan demikian, menjaga kesehatan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap Masyarakat. Redaksi OMAIdigital.id


Kolom Komentar
Berita Terkait

Copyright 2024. All Right Reserved

@omaidigital.id

MENULIS sesuai FAKTA, MENGABARKAN dengan NURANI

Istagram dan Youtube: