![]() |
Luhut menegaskan agar semua pihak mendukung program Bangga Buatan Indonesia dengan mengalokasikan anggaran belanja di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk produk dalam negeri. |
OMAIdigital.id- Pemerintah sangat serius mencapai target untuk membelanjakan anggaran Rp. 500 Triliun untuk mengutamakan pembelian produksi Dalam Negeri. Melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI), rencana ini terus disosialisasikan.
Acara Bangga Buatan Indonesia (BBI) bertema Lagawi Fest (Lampung Bangga Wirausaha Industri Festival) Satu Bumi Juta Karya, digelar di Pulau Tegal Mas, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, pada Kamis, 23 Juni 2022.
Kegiatan ini untuk mempercepat kemandirian produk-produk lokal dalam negeri. Tampak hadir Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi.
Dari perusahaan farmasi nasional, antara lain hadir dari Dexa Group: Corporate Affairs Director Dexa Group, Krestijanto Pandji dan Sales & Marketing Director OGB PT Dexa Medica, Tarcisius T. Randy.
- Berita Terkait: Menko Luhut Binsar Pandjaitan: Beri Kesempatan OMAI Masuk JKN
- Berita Terkait: 35 Dinkes di Jawa Tengah Dukung Penggunaan Obat Herbal Fitofarmaka
- Berita Terkait: Strategi Mulia DLBS Dexa Medica Menduniakan OMAI
1.Target Belanja Pemerintah Mengutamakan Produk Dalam Negeri
Terkait program BBI, Luhut menegaskan agar semua pihak mendukung program Bangga Buatan Indonesia dengan mengalokasikan anggaran belanja di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk produk dalam negeri.
"Di bulan Juli nanti harapannya alokasi belanja produk dalam negeri, terealisasi 80%," kata Luhut saat acara Rapat Koordinasi BBI.
Agus Gumiwang menyampaikan dalam rangka mencapai target pembelian produk barang dan jasa dalam negeri oleh pemerintah senilai minimal Rp. 500 triliun di tahun 2022 ini, Kementerian Perindustrian aktif meningkatkan sosialisasi dan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri.
"Kami berharap dengan semakin banyak produk-produk Indonesia yang ber-TKDN, tentu semakin mudah pemilihan produk dalam negeri via e-katalog dan semakin besar belanja yang dilakukan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah pada produk dalam negeri," jelas Agus Gumiwang.
2.Produk Farmasi Dalam Negeri
Corporate Affairs Director Dexa Group, Krestijanto Pandji mengatakan Dexa Group terus meningkatkan partisipasi dalam program Bangga Buatan Indonesia melalui produk-produk OMAI yang memiliki TKDN tinggi.
"Obat Modern Asli Indonesia baik fitofarmaka, obat herbal terstandar, dan jamu, menjadi komitmen dukungan kami untuk meningkatkan produksi dalam negeri yang mendorong kemandirian sektor farmasi.
Dengan masuknya OMAI fitofarmaka ke dalam formularium fitofarmaka, harapannya semakin mempermudah pemerintah untuk melakukan belanja produk kesehatan dalam negeri," kata Krestijanto sebagaimana dipublish di web Dexa Group.
Dalam acara ini, para menteri dan undangan berkesempatan mengunjungi booth Dexa Group yang menampilkan berbagai produk Obat Modern Asli Indonesia baik fitofarmaka, obat herbal terstandar, dan jamu.
Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan apresiasi kepada Dexa Group yang berkontribusi untuk mengembangkan industri obat-obatan dan telah masuk dalam e-katalog LKPP.
Dalam kesempatan tersebut, Dexa Group juga mendonasikan sejumlah produk OMAI untuk kesehatan masyarakat di Lampung.
Tarcisius mengungkapkan, Dexa Group sebagai perusahaan di sektor kesehatan memiliki tanggung jawab kesehatan bagi masyarakat.
"Untuk itu sesuai dengan nilai perusahaan deal with care, kami mendonasikan produk-produk kesehatan yang dapat berperan preventif maupun kuratif," kata Tarcisius.
Dalam donasi tersebut, dialokasikan sejumlah Obat Modern Asli Indonesia seperti Stimuno untuk menjaga imunitas, HerbaAsimor untuk memperlancar ASI (Air Susu Ibu), HerbaKOF untuk meredakan batuk, dan Lytacur untuk penambah nafsu makan pada anak. (Sumber Berita: https://www.obatnews.com/omai/pr-4463746528/rp-500-triliun-belanja-pemerintah-pada-2022-utamakan-produk-dalam-negeri-termasuk-obat-asli-indonesia?page=3 ). Redaksi OMAIdigital.id