8 Misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Program Hilirisasi dan Pusat Riset OMAI
Tanggal Posting : Senin, 17 Februari 2025 | 14:59
Liputan : Redaksi OMAIdigital.id - Dibaca : 327 Kali
8 Misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Program Hilirisasi dan Pusat Riset OMAI
Presiden Prabowo Subianto saat melantik para Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara Jakarta, pada 21 Oktober 2024.

OMAIdiigital.id- Kabinet Merah Putih adalah pilihan nama kabinet pemerintahan Presiden RI., Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang resmi diumumkan pada Senin, 21 Oktober 2024 di Istana Negara, Jakarta.

Sejak era reformasi 1999, nama Kabinet memang berganti-ganti. Pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid-Megawati Soekarnoputri (1999-2001) diberi nama Kabinet Persatuan Nasional. Dilanjutkan pemerintahan Megawati Soekarnoputri-Hamzah (2001-2004) dengan nama Kabinet Gotong Rotong.

Pada dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang didampingi Wapres Jusuf Kalla dan Boediono (2004-2014) dinamakan Kabinet Indonesia Bersatu I dan II.

Saat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (2014-2019) diberi nama Kabinet Kerja dan periode berikutnya pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin disebut sebagai Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bahwa alasan Presiden Prabowo Subianto memilih Merah Putih sebagai nama kabinetnya adalah:

"Kita ingin menjadi negara yang maju terus. Punya sumber daya manusia yang hebat-hebat, cerdas-cerdas, dan rakyatnya makmur. Oleh karena itu, pak Prabowo mengajak kita dan ayo kita bersatu," ungkapnya dalam Sambutan Sertijab Menteri Perdagangan di Jakarta, Selasa (21/10/2024) seperti dikutip di laman web indonesia.go.id

Pemerintahan Presiden Prabowo membuat torehan sejarah tersendiri, sebab Kabinet Merah Putih terdiri dari 48 kementerian. Total jajaran kabinet ada 112 orang terdiri dari 7 Menko, 41 Menteri, dan 52 Wakil Menteri serta 12 pejabat setingkat menteri seperti Panglima TNI, Kepala BIN, Kapolri dan Jaksa Agung. Angka itu di luar penasihat presiden, utusan khusus presiden, staf kepresidenan, dan kepala badan setingkat menteri.

Presiden Prabowo menyadari jumlah 48 menteri di kabinetnya tergolong besar tapi menurutnya masih sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang besar. Seperti yang disampaikannya dala Sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Seluruh menteri dan pejabat setingkat menteri hadir dalam sidang kabinet perdana tersebut.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kabinet yang dipimpinnya memang lebih besar dibandingkan kabinet pemerintahan sebelumnya. Namun dia menegaskan hal itu masih wajar karena Indonesia juga merupakan bangsa yang besar.

"Saudara-saudara sekalian, jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri, juga ada badan-badan yang secara strategis, ini memang lebih banyak dari pemerintah-pemerintah sebelumnya. Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar, tapi memang bangsa kita bangsa yang besar," jelas Presiden Prabowo Subianto.

Jenderal bintang empat tersebut membandingkan Indonesia dengan negara di Eropa. Indonesia, kata Prabowo, merupakan negara keempat terbesar di dunia dan luasnya sama dengan Eropa Barat.

"Kita tidak dapat mungkiri bahwa kita negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduk, dari luas wilayah, kita luasnya sama dengan Eropa barat, di mana Eropa itu terdiri dari 27 negara, kita 1 negara.

Mengelola Eropa itu membutuhkan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, 27 menteri dalam negeri, Saudara-saudara. Kita seluas Eropa," imbuh Prabowo.

Presiden meminta para menterinya untuk bekerja lebih berani. Karena, ia tidak segan mengganti pejabat yang tidak memuaskan dalam melayani rakyat.

Bobot yang tinggi dari kinerja Kabinet Merah Putih ini memang sejalan dengan visi yang ingin diwujudkan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 8 misi yang disebut Asta Cita. Termasuk dalam menjawab pelbagai tantangan situasi global yang penuh ketidakpastian.

Berikut ini 8 Misi Asta Cita Presiden Prabowo:

  1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM);
  2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru;
  3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur;
  4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas;
  5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri;
  6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
  7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba;
  8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur.

(Sumber: https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8747/tantangan-besar-asta-cita-dan-keberlanjutan-pembangunan?lang=1)

36 Komoditas Menjadi Prioritas Hilirisasi, Termasuk Sektor Farmasi: Klik Disini

Keunggulan Pusat Riset OMAI Hingga Sukses Mendunia

Pusat Riset OMAI DLBS

Artikel 15 Keunggulan Pusat Riset OMAI Dexa Group: Klik Disini


Kolom Komentar
Berita Terkait

Copyright 2024. All Right Reserved

@omaidigital.id

MENULIS sesuai FAKTA, MENGABARKAN dengan NURANI

Istagram dan Youtube: