Ketersediaan Alkes menjadi salah satu prioritas di dalam mewujudkan Ketahanan Kesehatan Nasional. Produksi Alkes di dalam negeri akan terus dipacu. |
OMAIdigital.id- Alkes (Alat Kesehatan) yang paling banyak dibelanjakan pemerintah menurut Katalog Elektronik LKPP tahun 2019-2020, adalah sebagai berikut: 350 juta alat suntik, 21 juta infus set, 16 juta sarung tangan, 11 juta IV kateter, serta 8 juta kasa dan pembalut luka.
Untuk memastikan Ketahanan Kesehatan, maka perlu terus didorong produksi alkes di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan kesehatan nasional.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin pada Kamis, 21 Desember 2023 meresmikan pabrik alat kesehatan (alkes) PT Deca Metric Medica (PT DMM) yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pabrik seluas 6000 m² ini akan memproduksi wound care, yakni alat untuk membantu perawatan luka.
"Terima kasih dan selamat kepada PT Deca Metric Medica, mudah-mudahan bisa turut membantu membangun ketahanan kesehatan Indonesia yang lebih baik," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip di laman web Kemkes.
Lebih lanjut Menkes mengatakan bahwa pembangunan fasilitas alkes ini akan memberikan manfaat besar bagi industri alkes dalan negeri, terutama memenuhi satu dari sepuluh alat kesehatan yang paling banyak dibelanjakan oleh pemerintah berdasarkan volumenya.
"Saya yakin wound dressing ini kan dipakai di seluruh dunia. Kalau sudah jadi dan kualitasnya bagus, kita bisa buka untuk diekspor keluar," ungkap Menkes Budi menambakan.
- Berita Terkait: Menkes Dukung Penuh Upaya Kemandirian Kesehatan, Meresmikan Fasilitas Industri Alkes Dexa Group
- Berita Terkait: Dexa Group Dukung Ketahanan dan Kemandirian Farmasi Indonesia
- Berita Terkait: OMAI Makin Mendunia, Akan Segera Masuk JKN
Untuk mencapainya, Menkes Budi menegaskan pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada industri farmasi dalam negeri baik dari sisi kebijakan, pembinaan, maupun pendanaan.
"Kita akan bantu bina perusahaan-perusahaan seperti ini. Sehingga akan semakin banyak (industri) seperti itu yang kita bangun dan kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan," ucap Menkes Budi.
Dengan dukungan tersebut, Menkes Budi berharap industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri makin berkembang dan makin banyak. Sehingga, nantinya produksi alat kesehatan dan farmasi tidak hanya bergantung pada satu perusahaan, melainkan saling berkompetisi untuk menciptakan nilai ekonomi yang bagus.
"Saya contohkan, dulu perusahaan vaksin hanya satu Biofarma, sekarang sudah ada Metana dan Biotis. Pemerintah ingin tidak hanya satu, kalau bisa banyak dan lengkap, kita bikin supaya ada di Indonesia," tutur Menkes Budi.
"Kita vaksin berhasil, jarum suntik berhasil, saya berharap lebih banyak lagi. Saya ingin punya produsen dalam negeri yang berkualitas, kondisi keuangannya sehat, dan operasionalnya bagus. Sehingga, kalau ada pandemi lagi, kita siap," lanjutnya.
Menkes Budi juga berharap kepada PT DMM untuk tidak hanya memproduksi alat kesehatan wound care. Ke depan, Menkes Budi mendorong agar industri farmasi tersebut mampu memproduksi alat kesehatan lain, terutama 10 alkes yang paling banyak dibelanjakan oleh pemerintah.
Komitmen Dexa Group Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional
Pimpinan Dexa Group Ferry A. Soetikno mengatakan pembangunan pabrik alkes ini merupakan bentuk komitmen Dexa Group untuk membantu pemerintah memenuhi alat kesehatan demi mewujudkan ketahanan kesehatan dalam negeri.
"Pabrik alat kesehatan ini dibangun sebagai satu lagi bukti komitmen Dexa Group terhadap inisiatif pemerintah saat pandemi COVID-19, yakni urgensi membangun kemandirian dalam bidang bahan baku obat, bahan baku obat alam, obat jadi, dan alat kesehatan," katanya.
Berangkat dari urgensi tersebut, Ferry Soetikno melanjutkan pihaknya kemudian mempercepat pembangunan pabrik alkes dalam negeri ini. Kini, ia bersyukur karena pabrik yang diinisiasi sejak pandemi COVID-19 telah selesai dibangun dan beroperasi.
"Saat ini, beberapa produk wound care telah diproduksi dan siap dipasarkan. Ke depan, kami juga akan mengembangkan advance wound care," terangnya.
Ferry Soetikno berharap kehadiran PT DMM akan memberikan kontribusi positif dalam memenuhi kebutuhan alkes dalam negeri, bahkan luar negeri. Redaksi OMAIdigital.id